Pemerintah akan Rilis Obligasi Ritel Rp130 T pada 2023, Dimulai SBR012
Pemerintah akan meningkatkan target penerbitan Surat berharga Negara (SBN) ritel tahun depan sebesar 21,5% menjadi Rp 130 triliun. Jenis surat utang ritel yang akan dirilis tahun depan mirip dengan tahun ini, dimulai dengan penerbitan jenis Savings Bond Ritel (SBR) seri SBR012.
"Peningkatan target penerbitan ini dengan pertimbangan bahwa SBN ritel lebih stabil dan masih dalam upaya meningkatkan partisipasi investor domestik," kata Direktur Surat Utang Negara (SUN) Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan Deni Ridwan dalam keterangannya, Kamis (29/12).
Jenis SBN ritel yang akan dirilis sepanjang tahun depan akan sama dengan tahun ini meskipun untuk jadwal resmi belum dirilis. SBN ritel yang akan diterbitkan pemerintah, mencakup Obligasi Negara Ritel (ORI), Sukuk Negara Ritel (SR), Savings Bond Ritel (SBR), dan Sukuk Tabungan (ST), serta Cash Waqf Linked Sukuk (CWLS).
Penerbitan SBN ritel perdana tahun depan akan dimulai dengan SBR seri SBR012 yang mulai ditawarkan pada Januari. SBR012 tersebut memiliki karakteristik non-tradable alias tidak dapat diperdagangkan.
Mengutip akun instagram pribadinya @kangdeni.ridwan, Deni menjelaskan, pemerintah juga berencana untuk menerbitkan seri SBN ritel dengan tenor lebih panjang dari biasanya. "Misalnya SBR biasanya dua tahun, bisa ditawarkan lebih panjang dan tentu dengan imbal hasil lebih menarik," kata Deni.
Penerbitan SBN ritel terus meningkat setiap tahunnya. Pemerintah menerbitkan SBN ritel Rp 76 triliun pada 2020, kemudian naik menjadi Rp 97 triliun pada tahun lalu, dan Rp 107 triliun sepanjang tahun ini.
"Capaian SBN Ritel yang terus meningkat setiap tahun, mencerminkan semakin tingginya literasi keuangan masyarakat. Tentu ini momentum sekaligus tantangan untuk meningkatkan komposisi kepemilikan investor domestik pada SBN," ujar Deni.
Adapun pemerintah menerbitkan tujuh seri SBN ritel pada tahun ini dari lima jenis, terdiri atas dua kali penyebutan untuk ORI dan SR, serta masing-masing sekali penerbitan untuk ST, SBR dan CWLS.
Jumlah investor pembeli SBN ritel pada tahun ini sebanyak 186 ribu. Sebanyak 94,6 ribu di antaranya merupakan investor baru. Jumlah investor secara umum maupun investor baru terus meningkat setiap tahun.