BI Ungkap Penyebab Rupiah Loyo hingga Tembus 15.600 per Dolar AS

 Zahwa Madjid
4 Oktober 2023, 14:19
destry damayanti, rupiah, rupiah melemah, destry damayanti
ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/tom.
Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Destry Damayanti

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menembus 15.600 per dolar AS sejak kemarin, Selasa (3/10). Deputi Gubernur Bank Indonesia Destry Damayanti mengatakan, tekanan terhadap rupiah lebih disebabkan memburuknya sentimen pelaku pasar keuangan terhadap kondisi perekonomian di AS.

Menurut dia, tekanan terutama datang dari pernyataan anggota dewan gubernur Bank Sentral  AS The Federal Reserve yang mengindikasikan tekanan terhadap perekonomian AS masih sangat besar.

"Tiap kami dengar pernyataan dari member bank sentral, mereka itu langsung swing di market besar sekali," ujar Destry dalam acara Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial Bank Indonesia, Jakarta, Rabu (4/10).

Destry menjelaskan, para pejabat The Fed sangat bebas dalam memberikan pandangan. Hal tersebut, akhirnya justru menimbulkan ketidakpastian di pasar

“Akhirnya memengaruhi ketidakpastian ekonomi di sana dan global," kata Destry.

Ia mencontohkan ketika salah satu anggota dewan gubernur The Fed pekan ini memberikan pendapat bahwa ada kemungkinan Bank Sentral AS terus mempertahankan kebijakan moneter dalam jangka waktu panjang, hal tersebut berdampak pada pasar keuangan global. Pernyataan The Fed, menurut dia, mendorong indeks dolar AS hingga ke level 107, tertinggi sepanjang tahun ini. Imbal hasil obligasi AS tenor 10 tahun juga naik ke level 4,7%, tertinggi sejak 2007.  

Halaman:
Reporter: Zahwa Madjid
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...