Peta Industri Manufaktur Tahun Ini Bertabur Optimisme

Rizky Alika
6 Januari 2021, 06:00
covid-19, industri, investasi
123rf.com
Pemerintah dan pengusaha memprediksi kondisi industri tahun ini lebih baik daripada tahun 2020.
  • Kondisi industri tahun ini diprediksi membaik usai dihantam Covid-19.
  • Meski demikian perbaikan tak lantas membawa kondisi seperti 2019
  • Program vaksinasi yang dilakukan pemerintah menjadi salah satu kunci pertumbuhan 2021

Pandemi Covid-19 telah melemahkan industri manufaktur pada tahun lalu. Kementerian Perindustrian  memperkirakan, pertumbuhan industri pengolahan nonmigas pada 2020 mencapai minus 2,22 persen alias terendah selama sepuluh tahun terakhir.

Meski demikian, optimisme tetap terpancar pada tahun ini. Menteri Perindustrian Agus Gumiwang memperkirakan, industri pengolahan nonmigas akan tumbuh sebesar 3,95% pada 2021. 

Advertisement

"Dengan asumsi pandemi Covid-19 dapat dikendalikan dan sudah ada vaksin sehingga aktivitas ekonomi mulai pulih," kata Agus dalam Jumpa Pers Kinerja 2020 di kantornya, Senin (28/12).

Ia pun memperkirakan, semua subsektor industri mampu tumbuh positif tahun ini. Sebagai contoh, pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) industri makanan bakal tumbuh 4,49% pada 2021, sedangkan industri minuman tumbuh 4,39%.

Kemudian, PDB industri kendaraan bermotor diperkirakan tumbuh sebesar 7,72%. Sementara, industri logam dasar diperkirakan tumbuh 2,02%. Selain itu, ada pula industri kullit, barang kulit, dan alas kaki yang tumbuh 8,20% serta barang galian bukan logam yang tumbuh 7,36%.

Dari sisi investasi, pada industri pengolahan nonmigas pada 2021 mencapai Rp 323,5 triliun. Minat investasi diperkirakan meningkat karena adanya aturan Undang-Undang Cipta Kerja (Ciptaker) serta komitmen pemerintah untuk menyelesaikan aturan turunannya. 

Agus memproyeksikan, investor akan berminat pada sektor yang mengalami pertumbuhan pada tahun depan, seperti industri makanan dan minuman, logam, serta kendaraan bermotor berbasis baterai dan listrik.

Di sisi lain, aktivitas industri manufaktur di juga menunjukkan kinerja yang baik pada akhir 2020. Hal tersebut tercermin dari Purchasing Managers’ Index (PMI) Manufaktur Indonesia pada Desember 2020 yang tercatat di level ekspansif, yaitu 51,3 atau naik dibanding capaian bulan sebelumnya yang berada di posisi 50,6.

Vaksin Jadi Kunci

Wakil Ketua Bidang Perindustrian Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Johnny Darmawan optimistis proyeksi pertumbuhan industri manufaktur sebesar 3,95% pada tahun ini bisa tercapai. Namun, pertumbuhan tersebut bisa tercapai bila vaksinasi Covid-19 telah berhasil.

"Tapi kalau asumsi meleset, vaksin gagal, ya (pertumbuhan bisa) drop lagi," kata Johnny.

Menurutnya, pembatasan mobilitas telah mendorong konsumsi masyarakat untuk fokus pada produk dalam negeri. Hal ini turut mendorong peningkatan permintaan dan produksi.

Di sisi lain, tingkat kedisiplinan masyarakat terhadap protokol Covid-19 telah meningkat. Kondisi tersebut turut mendorong kepercayaan konsumsi masyarakat.

Johnny pun memperkirakan, sektor yang akan tumbuh positif pada tahun ini ialah industri makanan dan minuman hingga otomotif. "Sektor yang konsumtif pasti ada pergerakan," ujar dia.

Beberapa pengusaha juga menyampaikan optimismenya bahwa kondisi tahun ini lebih baik ketimbang 2020. Namun mereka memprediksi situasi 2021 belum akan sebaik 2019. Berikut daftarnya: 

Makanan dan Minuman

Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (GAPMMI) Adhi Lukman memperkirakan, industri makanan dan minuman akan tumbuh berkisar 5-7 persen, meningkat dibandingkan proyeksi pertumbuhan pada 2020 sebesar 1-2 persen.

Halaman:
Reporter: Rizky Alika, Ekarina
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement