Jokowi Resmikan KRL Baru, Waktu Tempuh Yogyakarta-Solo Akan Terpangkas
Presiden Joko Widodo meresmikan Kereta Rel Listrik (KRL) Yogyakarta-Solo sebagai pengganti kereta rel diesel Prameks (Prambanan Ekspres). Dengan menggunakan KRL, waktu tempuh Yogya-Solo bisa terpangkas sedikit ketimbang diesel.
Presiden juga berharap, KRL Yogyakarta-Solo bisa membantu meningkatkan mobilisasi penduduk maupun barang. Dengan demikian, pariwisata dan ekonomi Yogyakarta akan ikut meningkat
"Saya diberitahu KRL ini lebih cepat dibandingkan Prameks, kira kira 10 menit lebih cepat," kata Jokowi saat meresmikan KRL di Stasiun Tugu, Yogyakarta, Senin (1/3). Dari laman Prameks.com, saat ini lama perjalanan Yogyakarta-Solo mencapai 70 menit.
KRL merupakan transportasi massal yang ramah lingkungan. Ke depan, Jokowi menilai seluruh moda transportasi di Indonesia harus mengarah kepada transportasi massal yang ramah lingkungan.
"Juga kendaraan-kendaraan semuanya ke depan harus ramah lingkungan, yaitu listrik," ujar dia.
Gubernur Yogyakarta Sri Sultan Hamengkubuwono X mengatakan, banyak penumpang kereta yang bekerja dan sekolah lintas kota, yaitu Solo-Yogyakarta. Oleh karena itu, keberadaan Prameks dan KRL menjadi penting bagi masyarakat yang kerap berpergian antar kota tersebut.
"Semoga saja pilihan KRL baik bagi masyarakat dengan harapan untuk tepat waktu karena mereka akan belajar, kuliah, juga bekerja," ujar dia.
Sebelumnya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menjelaskan, KRL ialah angkutan masa depan angkutan massal di perkotaan. Oleh karena itu, kualitas pelayanan yang diberikan harus semakin meningkat.
Menhub mengapresiasi jajaran Ditjen Perkeretaapian dan PT KAI atas beroperasinya KRL tersebut. Ia berharap masyarakat Yogyakarta, Solo, dan sekitarnya, dapat semakin mudah melakukan mobilitasnya sehari-hari.
“Ini bukti negara hadir memberikan pelayanan yang semakin meningkat," ujar dia. Ke depan, Budi berharap KRL ini bisa dilanjutkan sampai ke Madiun.
Dalam satu hari, KRL Yogya-Solo melayani 20 perjalanan KRL dengan rute melewati 11 stasiun dengan jarak 59,337 KM. Staisun yang dilewati adalah Yogyakarta, Stasiun Lempuyangan, Stasiun Maguwo, Stasiun Brambanan, Stasiun Srowot, Stasiun Klaten, Stasiun Ceper, Stasiun Delanggu, Stasiun Gawok, Stasiun Purwosari, dan berakhir di Stasiun Solo Balapan.
Pantau Vaksinasi
Sebelum meresmikan kereta listrik, Jokowi terlebih dulu memantau proses vaksinasi Covid-19 kepada pedagang Pasar Beringharjo, Pedagang Kaki Lima (PKL), dan pekerja sektor informal Malioboro Kota Yogyakarta. Presiden berharap, proses vaksinasi tersebut bisa memulihkan pariwisata kota Yogyakarta.
Proses vaksinasi ini merupakan bagian vaksinasi tahap kedua kepada pekerja publik dan lansia. Sedangkan secara keseluruhan, total penerima vaksin pedagang dan pekerja sektor informal di Yogyakarta mencapai 19.900 orang.
"Kita berharap ekonomi bisa pulih, bangkit kembali dan pariwisata di Yogyakarta bisa bergeliat kembali dan menembuhkan ekonomi di provinsi Yogyakarta khususnya kota Jogja," kata Jokowi di Museum Benteng Vredeburg, Yogyakarta, Senin (1/3).
Selain pedagang, pemerintah tengah melakukan v Pekerja publik tersebut terdiri dari pendidik (guru & dosen), pedagang pasar, tokoh agama, wakil rakyat, pejabat negara, pegawai pemerintah, TNI, Polri, Satpol PP, dan pelayan publik (perangkat desa, BUMN, BUMD, pemadam kebakaran).