Impor Emas Tinggi, Pemerintah Kaji Pembentukan Bullion Bank

Rizky Alika
4 Maret 2021, 17:59
Petugas menunjukkan imitasi emas logam mulia produk PT Aneka Tambang (Antam) yang dipamerkan di gerai Antam dalam sebuah pameran di Ungaran, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Minggu (9/9).
ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
Petugas menunjukkan imitasi emas logam mulia produk PT Aneka Tambang (Antam) yang dipamerkan di gerai Antam dalam sebuah pameran di Ungaran, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Minggu (9/9).

Pemerintah tengah mengkaji pembentukan bullion bank. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, kajian ini muncul mengingat tingginya impor emas ke Indonesia.

Menurutnya, impor emas yang tinggi perlu dikaji lebih lanjut lantaran Indonesia memiliki tambang emas besar di dalam negeri.

"Perlu didalami terkait ekspor impor emas karena kita memiliki pertambangan yang besar. Salah satu yang dikaji pemerintah adalah pembentukan bullion bank," kata Airlangga dalam acara Rapat Kerja Nasional Kementerian Perdagangan Tahun 2021 di Jakarta, Kamis (4/3).

Mengutip dari Investopedia, bullion merupakan emas atau perak murni yang berbentuk batangan. Bullion sering disimpan sebagai aset cadangan oleh pemerintah dan bank sentral.

Menurut situs bullion bank Kanada, bullion bank berfungsi untuk melindungi koin, numismatik, dan emas batangan dari kontaminasi udara dan lainnya. Situs Moneyland menyebutkan, bullion bank mencakup semua layanan dalam mata uang logam mulia, termasuk peminjaman, investasi dan pelayanan aset logam mulia dan turunan logam mulia.

Ia pun meminta Menteri Perdagangan untuk meneliti lebih lanjut terkait ekspor impor emas. Sebagian ekspor-impor emas tersebut merupakan produk perhiasan.

"Sebagian untuk jewelries di mana dulu ekspor-impor ini ada kaitan terkait PPN (Pajak Pertambahan Nilai) dan yang lain," ujar dia.

Berikut adalah Databoks perkembangan harga emas Antam: 

Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi mengatakan, bullion bank dapat berfungsi untuk mengontrol pasar emas. "Bagaimana kita ciptakan bullion bank supaya kegiatan dan kemampuan Indonesia untuk mengontrol daripada pasar emas bisa berjalan dengan baik," katanya.

Berdasarkan bahan paparan Airlangga, bullion bank akan memberikan keuntungan lantaran jumlah cadangan emas Indonesia besar serta produksinya kuat. Bullion bank bisa menguntungkan pemerintah karena menghemat devisa.

Bagi industri, kehadiran bullion bank akan memberikan sumber pembiayaan proyek. Sementara untuk bank, keuntungan yang diperoleh berupa diversifikasi produk. Kemudian, keuntungan bullion bank bagi masyarakat iala mendapatkan imbal hasil (return) dari simpanan.

Airlangga mencatat, tambang Grasberg di Papua meripakan tambang emas terbesar di dunia setelah South Deep Gold Mine di Afrika Selatan. Cadangan emas di tambang Grasberg tercatat 30,2 juta ounces. Emas yang dihasilkan tambang tersebut merupakan produk ikutan dari tembaga.

Dari sisi produksi, Indonesia merupakan negara produsen emas terbesar ke-7 di dunia dengan produksi pada 2020 mencapai 130 ton per tahun (4,59 juta ounce). Adapun, Aneka Tambang sebagai produsen asal Indonesia hanya tergolong sebagai junior gold miner company dengan produksi pada 2020 hanya 1,7 ton.

Dari sisi konsumsi, tingkat konsumsi emas di Indonesia masih terbilang rendah dengan total retail investment sebesar 172.800 ounces dan perhiasan 137.600 ounces.

Reporter: Rizky Alika
Editor: Pingit Aria

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...