Tolak Gabung AHY, Kubu Moeldoko Pilih Gugat AD/ART Demokrat di PTUN

Rizky Alika
1 April 2021, 17:15
moeldoko, ahy, partai demokrat, partai politik
ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya/wsj.
Ketua Dewan Kehormatan Partai Demokrat versi Kongres Luar Biasa (KLB) Max Sopacua (kanan) menyampaikan keterangan pers di kawasan Wisma Atlet Hambalang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis (25/3/2021). Kubu Moeldoko akan menggugat AD/ART Demokrat ke PTUN.

Partai Demokrat di bawah kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) membuka pintu kepada Ketua Umum Demokrat versi Kongres Luar Biasa (KLB) Moeldoko untuk bergabung. Namun, Ketua Dewan Kehormatan Partai Demokrat hasil KLB Max Sopacua mengatakan pihaknya enggan berkonsolidasi dengan kubu AHY.

Max menilai dukungan dari kubu AHY untuk Moeldoko maju pada Pemilihan Kepala Daerah DKI Jakarta hanya gurauan belaka. Sebagai pemimpin, Moeldoko masih melanjutkan perjuangan untuk memimpin partai berlambang mercy tersebut.

"Nggak ada (rencana bergabung). Siapa yang mau terima. Masa kita melepaskan Demokrat milik keluarga," kata Max saat dihubungi Katadata.co.id, Kamis (1/4).

Untuk itu, kubu Moeldoko akan mengajukan gugatan kepada Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) melalui Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN). Gugatan akan disampaikan dalam waktu secepat mungkin. "Kami punya tim di bidang hukum yang mempersiapkan dokumen apa saja yang akan diajukan," ujar dia.

Ia juga menghargai sikap pemerintah yang menolak pengesahan Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) hasil KLB di Deli, Serdang. Hal ini membuktikan tidak ada campur tangan pemerintah dalam KLB tersebut.

Sebelumnya, Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Partai Demokrat, Rachland Nashidik membuka peluang konsolidasi dengan Moeldoko. Selain itu mereka akan membantu mantan Panglima TNI itu jika ingin berkompetisi dalam kontestasi politik. 

Halaman:
Reporter: Rizky Alika
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...