Jokowi Sedih RI Dihormati Negara Lain Tapi Dikerdilkan Warga Sendiri
Presiden Joko Widodo menilai Indonesia merupakan negara besar. Namun, Jokowi menyoroti posisi RI yang dikucilkan warganya sendiri meski dihargai oleh negara lain.
Hal tersebut dikatakan Jokowi dalam Perayaan Hari Ulang Tahun ke-10 Partai Nasional Demokrat Tahun 2021. Kepala Negara mengatakan seluruh warga Indonesia semestinya menghormati negaranya.
"Kita semakin dipandang negara lain, tapi sering di negara sendiri dikerdilkan. Ini yang sering membuat saya sedih," kata Jokowi di Kampus Akademi Bela Negara, Jakarta, Kamis (11/11).
Jokowi mengklaim Indonesia telah setara dengan negara maju lantaran menjadi negara berkembang pertama yang memegang Presidensi G20 mulai Desember mendatang. Selain itu, RI akan menerima tongkat Ketua ASEAN pada akhir 2022.
Tak hanya itu, Preisden merasa ada kondisi berbeda saat ia menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) COP26 World Leaders Summit di Glasgow beberapa waktu lalu. Saat itu, banyak sekali permintaan bilateral dari negara lain kepada Indonesia.
"Banyak sekali yang secara mendadak, baik waktu saya berdiri dan waktu saya duduk, datang kepada saya. Itu negara-negara besar," ujar dia.
Dalam kesempatan itu, Jokowi juga meminta masyarakat inferior atau menunjukkan mental terjajah pada bangsa lain. "Ketemu bule saja kayak ketemu siapa. Sedih kita. Kita kadang terlalu mendongak," ujar dia.
Jokowi menduga, sikap tersebut muncul lantaran Indonesia sudah terlalu lama dijajah, yaitu selama 350 tahun. Padahal, kemerdekaan Indonesia diraih dengan hasil perjuangan panjang, bukan pemberian.
"Jangan-jangan kita memiliki mental inlander karena DNA yang diturunkan selama 350 tahun terjajah," kata Jokowi.
Presiden juga berharap bangsa Indonesia bisa membangun optimisme. Mantan Wali Kota Solo itu juga menilai penting untuk memperkuat identitas dan karakter bangsa. "Jangan sampai kehilangan ajaran budi pekerti itu," katanya.