Jokowi Ajak Negara Anggota APEC Investasi di Kawasan Industri Hijau RI
Presiden Joko Widodo menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi Asia-Pacific Economic Cooperation Business Advisory Council (KTT APEC-ABAC) Dialogue with Economic Leaders secara virtual di Istana Negara Jakarta, Kamis (11/11). Dalam kesempatan itu, Jokowi mengajak pelaku usaha dari kawasan Asia Pasifik untuk berinvestasi di kawasan industri hijau Indonesia.
Pertemuan tersebut dipimpin oleh Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern dan dihadiri sejumlah pemimpin negara Asia Pasifik. Beberapa yang hadir antara lain Presiden Amerika Serikat Joe Biden, Presiden Cina Xi Jinping, serta Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong.
"Kami mengundang para investor dan pelaku usaha dari kawasan APEC untuk makin banyak bersinergi dan memanfaatkan peluang yang besar di Indonesia,” kata Jokowi, Kamis (11/11).
Jokowi juga menjelaskan sejumlah prioritas yang dilakukan Indonesia terkait penanganan dampak perubahan iklim. Salah satunya dengan memprioritaskan pembangunan kawasan industri hijau.
Nantinya, kawasan industri tersebut akan mencakup rantai pasok mobil listrik, penyediaan baterai mobil listrik, hingga perdagangan karbon. "Potensinya sangat besar di Indonesia," ujar Wakil Menteri Luar Negeri Mahendra Siregar.
Selain itu, pemerintah juga menangani dampak perubahan iklim dengan konservasi hutan, kekayaan laut, dan transformasi menuju energi baru terbarukan. Seluruh hal tersebut dilakukan dengan memerhatikan kesejahteraan masyarakat kelompok pendapatan rendah.
Sementara, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi mengatakan, KTT tersebut juga membahas prioritas utama Indonesia setelah pandemi berakhir. Anggota APEC juga membahas upaya penyelesaian vaksinasi Covid-19 dan pemulihan ekonomi secara cepat.
"Ini untuk kembali membuka perbatasan dan pergerakan ekonomi, tapi masalah kesehatan aman," ujar Lutfi.
Selain itu Indonesia mengajak anggota APEC untuk mengubah tantangan menjadi peluang dengan menyertakan kelompok minoritas. Kelompok tersebut seperti perempuan, pelaku usaha kecil dan menengah, serta penduduk yang belum masuk dalam sistem ekonomi dunia.
Jokowi juga menjelaskan komitmen Indonesia dalam membantu perempuan. Apalagi sebanyak 54% pelaku UMKM di Indonesia merupakan perempuan.
Selain itu pemerintah juga terus berkomitmen mendorong digitalisasi pada UMKM. Jokowi mencatat, 84% dari digitalisasi Indonesia akan menguntungkan usaha kecil. "Ini menjadi peluang untuk masa akan datang," kata Lutfi.
Selain Lutfi dan Mahendra, hadir mendampingi Jokowi dalam pertemuan tersebut Ketua Dewan Pertimbangan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Anindya Bakrie serta Direktur Jenderal Asia Pasifik dan Afrika Kementerian Luar Negeri Abdul Kadir Jailani.