Hadiri Pengukuhan PBNU, Jokowi Sempat Bingung Pakai Sarung atau Celana
Presiden Joko Widodo menghadiri Pengukuhan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dan Hari Lahir ke-96 Nahdlatul Utama di Balikpapan, Senin (31/1). Kepala Negara tampak menggunakan setelan jas, peci, dan sarung berwarna hijau merah saat hadir pada acara tersebut.
Sarung itu telah dikenakan sejak lepas landas dari Bandara Udara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten. Namun, Jokowi mengatakan ia sempat bingung untuk menentukan pakaian yang akan dikenakan.
"Tadi malam saya bingung. Saya bertanya ke pak Mensesneg (Pratikno). 'Pak Menteri, besok pakaian apa?'," kata Jokowi di Balikpapan Sport and Convention Center Balikpapan, Senin (31/1).
Pratikno pun menjawab pengurus yang termasuk dalam Tanfidziyah mengenakan celana panjang, sementara Syuriyah menggunakan sarung. Jokowi pun memutuskan untuk mengenakan sarung. "Saya ikut Syuriyah saya, pakai sarung," ujar dia.
Dalam kesempatan itu, Jokowi berterima kasih atas kiprah NU dalam menjaga Indonesia. Menurutnya, pandangan hubbul waton minal iman hingga NKRI harga mati telah merangkai persatuan dan kesatuan bangsa.
Mantan Wali Kota Solo itu menilai, NU telah mendorong moderasi beragama, bertoleransi, dan kebangsaan. "NU menunjukkan wajah Islam, menunjukkan wajah Indonesia yang teduh dan ramah di mata dunia," ujar dia.
Turut mendampingi Presiden antara lain, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono, Sekretaris Militer Presiden Marsda TNI M. Tonny Harjono, Komandan Paspampres Mayjen TNI Tri Budi Utomo, dan Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin.
Pada kesempatan itu, hadir pula Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Puan Maharani, Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo, dan Gubernur Kalimantan Timur Isran Noor.
Prosesi pengukuhan ini disaksikan oleh Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) yang hadir secara langsung di tempat acara, perwakilan dari organisasi masyarakat (ormas) keagamaan, seperti Muhammadiyah, Konferensi Waligereja Indonesia (KWI), dan sebagainya.