Ahli Minta PPKM Level 3 Jabodetabek Tak Dilonggarkan, Apa Sebabnya?

Rizky Alika
21 Februari 2022, 14:28
ppkm, ppkm level 3, covid-19, jabodetabek
ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/tom.
Sejumlah warga bersepeda di kawasan Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Minggu (20/2/2022).

Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berakhir pada hari ini.  Epidemiolog pun meminta pemerintah tak melonggarkan penerapan PPKM level 3 di Jabodetabek.

Ia meminta pemerintah memastikan puncak kasus Covid-19 di wilayah aglomerasi tersebut. Sebab, ia memperkirakan kasus Covid-19 masih akan meningkat di provinsi besar Pulau Jawa.

"Jangan dulu dilonggarkan. (Apalagi) PPKM level 3 memang sudah longgar," kata Epidemiolog dari Griffith University, Dicky Budiman, Senin (21/2).

Selain itu masih ada daerah lain yang belum melalui puncak gelombang ketiga, seperti Jawa Barat hingga Jawa Timur. Untuk itu, pemerintah perlu memastikan puncak gelombang Covid-19 terjadi setidaknya satu pekan kemudian.

Untuk itu, respons penanganan pandemi harus dilakukan secara merata di berbagai daerah. "Jangan PPKM di satu daerah kuat, sementara daerah lainnya melemah. Penularan tidak akan selesai dengan baik," ujar dia.

Sementara, Epidemiolog dari Universitas Indonesia Iwan Ariawan mengatakan perubahan level PPKM akan bergantung pada indikator yang sudah disusun, seperti kapasitas keterisian rawat inap di fasilitas kesehatan.

"Jika indikator PPKM sudah bisa diturunkan levelnya, maka PPKM di Jabodetabek akan diturunkan," katanya.

Halaman:
Reporter: Rizky Alika
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...