Tolak Rusia, AS Desak G20 Indonesia Masukkan Isu Ukraina

Ameidyo Daud Nasution
14 April 2022, 21:12
g20, amerika serikat
ANTARA FOTO/REUTERS/Shannon Stapleton/RWA/dj
Shannon Stapleton Bendera AS berkibar karena angin bersamaan dengan bendera Ukraina, ditengah invasi Rusia di Ukraina, sepanjang pagar diluar Los Angeles, California, Amerika Serikat, Rabu (13/4/2022).

Amerika Serikat masih berkeras untuk menolak kehadiran Rusia dalam pertemuan G20. AS juga membuka kemungkinan bahwa isu Ukraina akan diangkat dalam forum yang akan digelar November mendatang.

Sekretaris Pers Gedung Putih Jen Psaki mengatakan tidak jarang peristiwa yang berdampak pada komunitas global diangkat dalam forum internasional. Apalagi hal tersebut membahas pemulihan ekonomi, pembangunan, serta rekonstruksi.

"Itu akan menjadi sesuatu yang akan melibatkan komunitas global untuk mengatasinya," kata Psaki dalam konferensi pers, Rabu (14/4).

Psaki mengatakan dimasukkannya agenda soal Ukraina tidak akan membicarakan soal peperangan, namun pembangunan. Apalagi Kiev telah mengajukan diri untuk menjadi Anggota Uni Eropa.

Dia juga mengaku belum tahu apakah hal ini akan benar-benar menjadi pembahasan saat Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20. Namun menurutnya, tindakan Presiden Rusia Vladimir Putin menunjukkan bahwa Negeri Beruang Merah seharusnya tak mendapatkan tempat di forum internasional.

"Putin telah menunjukkan bahwa diri mereka sendiri adalah paria di dunia," katanya.

Sebelumnya Menteri Keuangan AS Janet Yellen mengatakan tidak akan berpartisipasi dalam pertemuan G20 bila diikuti Rusia. Yellen juga mengaku telah menjelaskan posisi itu kepada menteri keuangan lainnya dalam grup.

UKRAINE-CRISIS/KHARKIV-ATTACK
UKRAINE-CRISIS/KHARKIV-ATTACK (ANTARA FOTO/REUTERS/Alkis Konstantinidis/HP/dj)

"Presiden Biden menjelaskan, dan saya tentu setuju dengannya, bahwa tidak bisa Rusia terlibat dalam bisnis seperti biasanya di lembaga keuangan mana pun," kata Yellen, dikutip dari CNN, Kamis (7/4).

Sedangkan Staf Khusus Menteri Luar Negeri untuk Penguatan Program-Program Perioritas Dian Triansyah Diani mengatakan Presidensi G20 Indonesia bersifat tetap imparsial dan netral. Menteri Luar Negeri Retno P. Marsudi dan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati juga telah berbicara dengan seluruh anggota tentang agenda prioritas.  

“Berdasarkan aturan dan prosedur seperti presidensi sebelumnya,” kata Dian dalam konferensi pers, Kamis (24/3). Indonesia juga akan berkonsultasi dengan semua anggota G20. 

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...