Jokowi Hubungi Kanselir Jerman hingga Sekjen PBB Bahas Rusia-Ukraina
Persoalan antara Rusia dan Ukraina menjadi perhatian Presiden Joko Widodo. Jokowi berkomunikasi dengan sejumlah pemimpin dunia membahas konflik di Eropa Timur tersebut.
Jokowi mengatakan pembicaraan ini dalam kapasitas Indonesia sebagai Presidensi G20. Selain konflik, ia juga membicarakan persiapan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali, November mendatang.
"Selama dua bulan terakhir, saya telah berkomunikasi dengan pemimpin-pemimpin negara lain," kata Jokowi dalam konferensi pers secara virtual, Jumat (29/4).
Jokowi telah berbicara dengan Kanselir Jerman Olaf Scholz pada 7 Maret lalu. Sehari kemudian, ia berdiskusi dengan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida.
Pada 16 Maret, mantan Wali Kota Solo itu berbicara dengan Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau. Enam hari kemudian, Jokowi menggelar pembicaraan dengan Presiden Prancis. Di hari terakhir Maret, ia sempat berdiskusi dengan Perdana Menteri Belanda Mark Rutte.
Pada tanggal 12 April, Jokowi berbincang dengan Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres. Sedangkan pada 27 April, Presiden berbicara dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy.
Berselang sehari kemudian, Jokowi berbincang dengan Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Portugal Marcelo Rebelo de Sousa. Putin mengabari Jokowi kondisi terakhir termasuk proses negosiasi Rusia dan Ukraina.
"Saya tekankan pentingnya perang diakhiri dan solusi damai dikedepankan," kata Jokowi.
Adapun Zelenskyy sempat meminta bantuan senjata dari Indonesia, namun ditolak oleh Jokowi. Presiden mengatakan konstitusi dan prinsip luar negeri RI melarang bantuan senjata ke negara lain. "Namun kami siap memberikan bantuan kemanusiaan," kata Jokowi.