Vaksin Covid-19 Buatan BUMN Hampir Rampung, Jokowi Sudah Beri Nama
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan vaksin Covid-19 bikinan perusahaan pelat merah hampir rampung. Bahkan, Presiden Joko Widodo telah memberikan nama untuk vaksin tersebut.
Meski demikian, nama vaksin tersebut belum bisa dibuka karena hak cipta dan aturannya. Erick saat ini juga masih menunggu izin penggunaan darurat (EUA) vaksin tersebut dikeluarkan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
"EUA akan diberikan seminggu atau dua minggu lagi," kata Erick di Jakarta, Rabu (3/8) dikutip dari Antara.
Erick juga belum bisa memastikan apakah vaksin ini akan gratis atau berbayar. Hal tersebut masih akan didiskusikan dulu di internal pemerintah.
"Yang pasti vaksin ini bisa gunakan secara mandiri dan tidak terus impor," kata dia.
Sedangkan PT Bio Farma (Persero) telah memulai uji klinis ketiga vaksin Covid-19 tersebut tiga pekan lalu. Pengujian dilakukan di Sulawesi Selatan serta Sumatera Barat.
Vaksin ini dikembangkan oleh PT Bio Farma bekerjasama dengan Baylor College of Medicine, Texas, Amerika Serikat. Bio Farma akan memproduksi vaksin BUMN dengan kapasitas mencapai 120 juta dosis per tahunnya.
Vaksin Covid-19 ini akan digunakan untuk dosis pertama dan kedua pada usia dewasa. Sedangkan pengujian akan dilakukan untuk penggunaan sebagai dosis tambahan (booster). Bio Farma juga berharap vaksin ini bisa digunakan untuk anak-anak usia 6 sampai 17 tahun.
"Kita bahkan bisa mendonasikan vaksin kita ke negara-negara membutuhkan terutama negara low-medium income,” kata Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir pada 9 Juni lalu.