Harga Cabai dan Minyak Goreng Menanjak, BI Ramal Inflasi Maret 0,68%
Bank Indonesia (BI) memperkirakan indeks harga konsumen (IHK) Maret akan mengalami inflasi sebesar 0,68%. Inflasi terutama disumbangkan kenaikan harga cabai merah dan bahan bakar rumah tangga (BBRT) seperti minyak goreng.
Dengan perkembangan tersebut, inflasi tahun kalender diperkirakan naik menjadi 1,24% dan inflasi tahunan sebesar 2,68%. "Berdasarkan Survei Pemantauan Harga pada minggu keempat Maret 2022, perkembangan harga pada minggu keempat Maret 2022 tetap terkendali dan diperkirakan inflasi 0,68% mtm," kata Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono dalam keterangan tertulisnya, Jumat (25/3).
Erwin mengatakan komoditas penyumbang utama inflasi Maret yaitu komoditas cabai merah sebesar 0,11% (mtm), bahan bakar rumah tangga (BBRT) sebesar 0,7% dan telur ayam ras sebesar 0,06%.
Komoditas lainnya adalah emas perhiasan dan daging ayam ras masing-masing sebesar 0,05%, tempe sebesar 0,04%, cabai rawit, minyak goreng, sabun deterjen bubuk atau cair, angkutan udara dan jeruk masing-masing sebesar 0,03%. Tahu mentah, daging sapi, dan rokok kretek filter masing-masing inflasi sebesar 0,02%, serta bawang merah, bawang putih dan gula pasir masing-masing sebesar 0,01%..
"Sementara itu, komoditas yang mengalami deflasi pada periode ini yaitu tomat sebesar 0,01%," kata Erwin.
Berdasarkan data Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok Kementerian Perdagangan (SP2KP) Kementerian Perdagangan, komoditas pangan yang mencatat kenaikan harga cukup tinggi dalam sebulan terakhir adalah cabai dan minyak goreng.