WIKA Bakal Bangun Menara di Senegal Senilai Rp 3,9 Triliun

Katadata
Ilustrasi WIKA. PT Wijaya Karya Tbk menganggarkan belanja modal atau capital expenditure pada 2020 sebesar Rp 16 triliun
Editor: Agustiyanti
3/12/2019, 20.10 WIB

Dalam pengerjaan proyek ini, Wika juga mendapat fasilitas pembiayaan dari LPEI. Penyaluran fasilitas ini sejalan dengan strategi Pemerintah untuk memperluas ekspor Indonesia ke negara non tradisional termasuk Afrika.

(Baca: Ekspansi ke Bisnis Jasa Konstruksi, Laba Wika Beton Tumbuh 8,3%)

Direktur Eksekutif LPEI Sinthya Roesly mengatakan proyek Goree Tower Senegal menambah keyakinan internasional bahwa perusahaan Indonesia memiliki kemampuan untuk bersaing di pasar global. Kinerja perusahaan nasional di luar negeri dinilai penting sebagai upaya memperbaiki defisit transaksi berjalan. 

"Sesuai dengan mandatnya, LPEI terus membuka pasar agar pelaku ekspor Indonesia dapat melakukan penetrasi di luar negara nontradisional," kata Sinthya.

Sebelumnya, WIKA menganggarkan belanja modal atau capital expenditure  pada 2020 sebesar Rp 16 triliun. Jumlah tersebut naik 2,5% dibandingkan proyeksi capex tahun ini sebesar Rp 15,6 triliun. Selain menggarap sejumlah proyek di luar negeri, perusahaan juga mengincar proyek pembangunan di calon ibu kota baru.

Hingga kuartal III 2019, WIKA telah membukukan laba bersih sebesar Rp 1,35 triliun, melonjak 48,3% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Halaman:
Reporter: Fariha Sulmaihati