Diisukan Pecah Kongsi, Menhub Bakal Panggil Garuda dan Sriwijaya

Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Pesawat Garuda di Hangar GMF,  Tanggerang,  Banten (2/3). Garuda Indonesia dan Sriwijaya Air dikabarkan bakal pecah kongsi karena ada beberapa ketidaksepakatan.
Penulis: Ekarina
7/11/2019, 16.00 WIB

Dengan demikian, hubungan antara Grup Garuda Indonesia dan Grup Sriwijaya Air akan dilanjutkan dalam basis business-to-business.

Katadata.co.id masih mencoba mengonfirmasi surat tersebut kepada juru bicara maskapai, namun belum ada respons.

(Baca: Rujuk Lagi, Menimbang Untung-Rugi Kerja Sama Garuda-Sriwijaya)

Hingga saat berita ini ditulis, Vice President Corporate Communication Sriwijaya Air Retri Maya dan Vice President Secretary Communication Garuda Indonesia Ikhsan Rosan belum menjawab pesan singkat dan telepon.

Selama ini, Grup Garuda dan Sriwijaya menjalin kerja sama manajemen (KSM) dalam rangka restrukturisasi utang Sriwijaya. Sebelum beredarnya informasi pecah kongsi, KSM sempat terancam kandas beberapa waktu lalu setelah kedua belah pihak terlibat sengketa dipicu perombakan direksi Sriwijaya Air.

Dewan Komisaris Sriwijaya disebut melakukan perombakan direksi secara sepihak pada September lalu. Padahal, sesuai KSM, Grup Garuda sejatinya dilibatkan. Masalah ini pun sempat berujung pada gugatan wanprestasi dari Citilink kepada Sriwijaya.

Namun, sebulan lalu, tepatnya awal Oktober, kedua belah pihak menyatakan akan melanjutkan KSM. Direktur Utama Garuda Indonesia I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra pun mengatakan pihaknya telah meminta kepada Citilink untuk mencabut gugatan kepada Sriwijaya.

Halaman:
Reporter: Antara