PT Elnusa Tbk (ELSA) merencanakan pembangunan depot bahan bakar minyak (BBM) dan elpiji (LPG) melalui penugasan dari PT Pertamina (Persero). Masih ada beberapa daerah yang membutuhkan fasilitas depo tersebut, seperti daerah Indonesia Timur, dan Sumatera bagian tengah.
Direktur Keuangan Elnusa Hery Setiawan mengatakan perusahaan berencana menerbitkan surat utang global untuk fokus mengembangkan bisnis depo. Adapun perusahaan menargetkan pendapatan dari bisnis tersebut bisa mencapai Rp 4 triliun pada tahun ini. Sedangkan, target pendapatan konsolidasi sebesar Rp 7,5 triliun.
"Depo itu return-nya lebih bagus dibandingkan trading," ujarnya saat ditemui di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (28/8).
Sebelumnya, Elnusa telah mengakusisi depo LPG Amurang, di Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara. Dalam waktu dekat ini perusahaan juga akan meresmikan depo BBM untuk kebutuhan operasional pabrik pengolahan dan pemurnian (smelter) di Halmaera Timur milik PT Aneka Tambang (Antam). Secara keseluruhan Elnusa telah mengelola 43 depo.
(Baca: Elnusa Perluas Pasar Hingga Vietnam)
Bukukan Laba Bersih Rp 255 miliar di Semester I 2019
Diversifikasi portofolio bisnis memang menjadi kunci kinerja positif Elnusa sepanjang tahun ini. Direktur Utama Elnusa Elizar P. Hasibuan mengatakan bahwa untuk mendorong kinerja perusahaan tahun ini, sejumlah strategi telah disiapkan. Salah satunya yaitu melanjutkan diversifikasi usaha untuk mengantisipasi volatilitas harga minyak dunia.
Pada semester I 2019, Elnusa mencatat laba bersih sebesar Rp 255 miliar, melonjak 21% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 128 miliar. Kenaikan laba bersih ditopang pendapatan yang naik 29% menjadi Rp 3,8 triliun, dari Rp 2,9 triliun periode yang sama tahun lalu.
"Kenaikan pendapatan usaha yang berhasil kami capai, merupakan hasil perbaikan kinerja semua segmen yang ada. Pendapatan usaha jasa hulu migas naik 46%, jasa penunjang naik 36%, dan jasa distribusi & logistik energi naik 21%," terang Herry melalui keterangan tertulis, Selasa (30/7).
Secara kontribusi, perolehan pendapatan tengah tahun ini masih didominasi oleh segmen jasa distribusi & logistik energi sebesar 51%. Jasa hulu migas menyumbang 42% dan sisanya oleh jasa penunjang yakni jasa production, operation & maintenance baik dari bisnis berbasis aset maupun bisnis non asetnya.
(Baca: Perkuat Portofolio Bisnis, Elnusa Optimistis Kinerja 2019 Positif)
Blok-blok yang beralih ke Pertamina seperti Blok Mahakam, Blok Sanga-sanga dan Kalimantan Timur pun turut memberi kontribusi berarti bagi pertumbuhan segmen hulu. Bisnis Jasa Geoscience & Reservoir Services tercatat jauh membaik dibandingkan tahun sebelumnya melalui aktivitas seismik yang dilakukan Elnusa baik pada aktivitas seismik darat di Sulawesi Tengah. Selain itu, Elnusa baru saja menyelesaikan pekerjaan di Perairan Sumatera Utara dan perairan Indocina Vietnam.