Arief Yahya: Strategi Besar Pariwisata 4.0 Fokus Sumber Daya Manusia

ANTARA FOTO/AMPELSA
Pengunjung menikmati keindahan panorama bahari dengan latar pegunungan di lokasi wisata Pantai Ujung pancu, Kecamatan Peukan Bada, Kabupaten Aceh Besar, Aceh, Jumat (28/6/2019). Kementerian Pariwisata menargetkan sumbangan devisa dari sektor pariwisata tahun 2019 sebesar 17,6 miliar dolar Amerika Serikat atau menurun dibanding dari realisasi penerimaan devisa tahun 2018 sebesar 16 miliar dolar AS.
Penulis: Michael Reily
Editor: Sorta Tobing
4/7/2019, 16.50 WIB

Menteri Pariwisata Arief Yahya menyatakan transformasi menuju pariwisata 4.0 adalah upaya pengembangan Indonesia kepada dunia. Kunci dalam pengembangan pariwisata adalah sumber daya manusia (SDM).

“Program pengembangan SDM sesuai dengan fokus pemerintahan Joko Widodo dan Ma'ruf Amin pada lima tahun ke depan,” kata Arief dalam siaran persnya hari ini, Kamis (4/7).

Dalam Rapat Koordinasi Nasional Pariwisata di Jakarta, Arief menyebutkan ada lima strategi besar untuk mencapai pariwisata 4.0. Kelima strategi itu adalah Strategic Theme: Wonderful Indonesia Digital Tourism 4.0; Strategic Imperatives for Transforming Tourism HR to Win Global Competition in Industry 4.0; 5 Technology Enabler; 9 Key Initiatives for Discipline Executions; dan Pentahelix Collaboration Approach.

Dia berharap lima strategi ini dapat menjadi arah kebijakan dan pengembangan SDM pariwisata dalam jangka pendek dan menengah. Targetnya, program SDM ini bisa melibatkan unsur akademisi, industri, pemerintah, komunitas, dan media.

Penyelenggaraan Rapat Koordinasi Pariwisata Nasional merupakan gelaran kedua dalam tahun 2019. Pada Rapat Koordinasi Nasional edisi pertama, sebanyak enam program inisiatif muncul sebagai pembangunan pariwisata nasional.

Keenam program itu adalah pemetaan digital maturity di industri pariwisata di Indonesia; pemetaan kompetensi, kurikulum, dan metode pembelajaran dan sertifikasi; kerja sama antara pendidikan dan industri; program pengembangan dan pembinaan SDM desa wisata; kerja sama pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif; serta program pengembangan dan pelatihan.

Halaman:
Reporter: Michael Reily