Grup bisnis raksasa nasional Lippo tengah membangun sebuah kota baru di kawasan Cikarang, Jawa Barat. Kota baru yang diberi nama 'Meikarta' ini diklaim akan menjadi pesaing Jakarta. Untuk tahap pertama, Lippo akan menggelontorkan uang sebesar Rp 278 triliun untuk membangun sekitar 100 gedung tinggi dan fasilitas penunjang lainnya.
Pendiri Lippo Group Mochtar Riyadi mengatakan pihaknya akan membangun sebuah kawasan yang bukan hanya berfokus pada pembangunan pemukiman, tetapi juga dengan konsep perkotaan. Meikarta dibangun di atas lahan seluas 50 juta meter persegi dan akan memiliki fasilitas infrastruktur lengkap layaknya perkotaan.
"Tahap pertama akan dibangun seluas 22 juta meter persegi dengan nilai investasi Rp 278 triliun," ujar Mochtar saat acara halal bi halal Lippo Group, di Karawaci, Tangerang, Kamis (6/7). (Baca: Lippo Bangun Meikarta, Kota Industri di Cikarang Meniru Shenzhen)
Sementara itu, CEO Maikarta Ketut Budi Wijaya menjelaskan sedikitnya Lippo akan membangun 100-an gedung-gedung tinggi yang akan digunakan sebagai tempat hunian dan fasilitas lainnya. Dalam melakukan pembangunan tahap pertama ini, diperkirakan jumlah hunian berbentuk apartemen ini akan berjumlah 225 ribu unit.
"Yang sudah launching 16 ribu unit di Mei 2017. Nanti akan launching lagi dalam waktu dekat," ujar Ketut.
Tidak semua gedung tersebut akan dibangun untuk hunian. Nantinya, gedung-gedung ini akan digunakan juga untuk kawasan perkantoran, hotel, pusat perbelanjaan, dan sebagainya. Ketut mengatakan investasi megaproyek ini akan menggunakan kas internal sebesar 40 persen dan 60 persen dari pihak luar.
Dalam pembangunan megaproyek ini Lippo telah melibatkan banyak kontraktor. Beberapa kontraktor Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pun ikut ambil bagian. Terdapat PT Adhi Karya (Persero) Tbk, PT Wasikita Karya (Persero) Tbk, dan PT PP (Persero) Tbk ikut menggarap proyek tersebut.
"Ya memang banyak kontraktor terlibat. Karena ada proyek infrastruktur juga kan dan segala macamnya," ujarnya.
Secara lebih rinci CEO Lippo Group James Riyadi pernah mengatakan akan ada tujuh mal dengan total luas lantai 1,5 juta meter persegi yang dibangun di Meikarta. Selain itu, sekitar 100 Sekolah Dasar (SD) dan 50 Sekolah Menengah Pertama (SMP) – Sekolah Menengah Atas (SMA) juga akan dibangun. Fasilitas lain yang disiapkan adalah tiga universitas, pusat riset, serta beberapa rumah sakit.
Untuk mewujudkan rencananya, Lippo juga akan menarik investor asing asal Korea Selatan, Tiongkok, Taiwan, Singapura, Timur Tengah, dan Eropa. Saat ini, beberapa proyek di Central Business District (CBD) Meikarta dikerjakan secara patungan (joint venture) dengan investor Jepang, seperti Mitsubishi dan Toyota.
Dengan demikian, ketika seluruh proyek rampung, kota mandiri ini dapat dihuni 15 juta penduduk. “Berarti lapangan kerja di sana setidaknya (untuk) 6 sampai 8 juta (orang),” kata James.