BKPM: Sektor Maritim Bakal Dominasi Investasi Nasional

Katadata | Arief Kamaludin
Kepala BKPM Tom Lembong
Penulis: Miftah Ardhian
Editor: Pingit Aria
10/4/2017, 15.58 WIB

Ia menjelaskan, pemerintah bersama BKPM akan terus berupaya menarik investasi baru di sektor migas ke Indonesia. Namun, mempertahankan dan menjaga yang sudah ada juga tidak kalah penting. Sebab, jika ada yang batal, dampaknya akan buruk bagi realisasi investasi.

(Baca juga: Gonta-Ganti Menteri ESDM Turut Pengaruhi Investasi Hulu Migas)

Kemudian, di sektor ESDM lainnya yakni pertambangan, pemerintah juga akan terus memberikan perhatian serius. Lembong mengatakan, pemerintah akan terus mengejar investasi di pembangunan smelter, karena memberikan nilai tambah yang cukup besar.  

"Seperti dilaporkan Pak Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Pak Menteri Perindustrian sebelumnya, kita ini sudah top tiga di dunia produsen stainless steel atau baja tahan karat, itu berkat investasi di sektor smelter," ujar Lembong.

Sebagai informasi, berdasarkan data BKPM, investasi sektor energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) 2012-2016 di luar kegiatan hulu migas mencapai Rp 490 triliun atau 21 persen dari total realisasi investasi di periode tersebut. Realisasi investasi di sektor ESDM disumbang dari sektor ketenagalistrikan sebesar Rp 229,4 triliun, sektor pertambangan batubara Rp 71,4 triliun, sektor pertambangan logam mulia Rp 67,4 triliun, pertambangan logam lainnya selain besi Rp 38,8 triliun, jasa pertambangan migas Rp 21,3 triliun, dan sektor ESDM lainnya Rp 61,7 triliun.

(Baca juga:  Tingkatkan Investasi, Jokowi Minta Kota Batam Benahi Perizinan)

Pada tahun 2016 sendiri, realisasi investasi di sektor ESDM mencapai Rp 347,8 triliun atau setara dengan US$ 26,76 miliar. Sementara itu, target investasi sektor ESDM tahun 2017 sekitar US$ 43 miliar, dengan kontribusi terbesar dari sektor migas sekitar US$ 22 miliar.

Halaman:
Reporter: Miftah Ardhian