Target Pertumbuhan Ekonomi Belum Mampu Dorong Sektor Properti

Agung Samosir | KATADATA
Penulis: Miftah Ardhian
4/4/2017, 17.11 WIB

(Baca: WIKA Akan Bangun 8 Ribu Rumah di Arab Saudi)

Kemudian di segmen apartemen, banyak produk baru yang diluncurkan pengembang. Tercatat sekitar 2.800 unit apartemen baru yang masuk di kuartal I 2017. Ini terjadi karena para pengembang menganggap pasar akan membaik tahun ini. Ferry mencontohkan, PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSD) yang menargetkan penjualannya hingga Rp 7,3 triliun, dari Rp 6,3 triliun tahun lalu.

Pada segmen hotel, di Jakarta hanya ada dua hotel baru yang masuk sepanjang tiga bulan pertama tahun ini. Namun, adanya pemilihan kepala daerah yang diwarnai oleh berbagai aksi demonstrasi berpengaruh terhadap tingkat hunian hotel di Jakarta. "Terutama tamu luar negeri cukup sensitif terhadap demonstrasi dan situasi politik. Misalnya, mereka tau akan ada demonstrasi, kemudian mereka membatalkan untuk menginap," ujarnya.

(Baca: Hotel di Bali Belum Bisa Menuai Berkah dari Kunjungan Raja Arab)

Di segmen retail, moratorium pusat perbelanjaan di Jakarta sejak 2011, membuat pembangunan di segmen ini mengalami stagnansi, sehingga, hunian pun tidak bergerak. Bahkan geliat pertumbuhan pusat perbelanjaan di Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi, membuat tingkat hunian ritel mengalami sedikit penurunan.

Pertumbuhan segmen kawasan industri juga lambat. Terdapat lahan industri baru di Karawang, seluas 160 hektare. Namun, hasil penjualannya hingga bulan lalu baru sekitar 23 hektare. Ferry memang mengakui ada beberapa transaksi yang belum selesai yang tidak dicatat dalam kajiannya. Namun, dia yakin pada kuartal I 2017 ini penjualannya belum mencapai 25 persen dari total tahun lalu.

"Permintaan lahan industri sudah mulai terlihat, tapi belum signifikan di kuartal I 2017 ini," ujar Ferry.

Halaman: