Sambut New Normal, Wishnutama Siapkan Standar Operasional Pariwisata

ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo/nym/hp.
Wisatawan mancanegara beraktivitas di kawasan obyek wisata Pura Taman Ayun, Badung, Bali, Kamis (12/3/2020). Pemerintah kan menyiapkan SOP pembukaan sektor pariwisata menyambut fase new normal.
Penulis: Dimas Jarot Bayu
Editor: Ekarina
28/5/2020, 14.57 WIB

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio sedang menyiapkan Standar Operasional Prosedur (SOP) di sektor pariwisata untuk menghadapi tatanan normal baru atau new nomal. Hal tersebut sebagaimana yang diperintahkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam rapat terbatas melalui konferensi video yang digelar Kamis (26/5).

"SOP yang akan diterapkan di sektor pariwisata akan disiapkan. Berbagai macam bidang SOP tersebut banyak kaitannya, misalnya di hotel, restoran, dan lainnya yang akan diterapkan," kata Wishnutama usai rapat terbatas melalui konferensi video.

Setelah SOP tersebut rampung disusun, pihaknya akan melakukan simulasi dan sosialisasi. Jika simulasi dan sosialisasi telah dilakukan, baru selanjutnya SOP tersebut akan diuji coba.

(Baca: Jokowi Minta Daerah Wisata dengan Laju Corona Rendah Diidentifikasi)

"Tentu kita akan memprioritaskan sekali lagi daerah-daerah yang sudah siap, karena kesiapan daerah adalah salah satu faktor yang sangat penting," kata Wishnutama.

Menurutnya, SOP sektor pariwisata nantinya harus benar-benar diterapkan secara ketat. Bila pihaknya mengetahui ada yang melanggar SOP, pemerintah tak segan mencabut izin wisata.

Pasalnya, pelanggaran SOP dikhawatirkan dapat menyebabkan laju penyebaran virus corona Covid-19 di sebuah wilayah kembali meningkat. "Ini tentu punya konsekuensi yang tinggi," kata Wishnutama.

Adapun, dia memperkirakan penerapan SOP tersebut akan memakan waktu satu bulan sejak adanya keputusan membuka kembali pariwisata di era normal baru. Meski demikian, tidak semua daerah akan langsung membuka pariwisatanya di era normal baru.

Menurutnya, pembukaan pariwisata di era normal baru akan bergantung pada kesiapan daerah masing-masing. Saat ini, Kemenparekraf tengah berkoordinasi dengan sejumlah kepala daerah yang akan siap membuka kembali pariwisatanya dalam beberapa waktu ke depan.

"Ada daerah yang betul-betul sudah siap dengan detail segala sesuatunya dan itu menjadi salah satu tolok ukur kita juga," kata Wishnutama.

Jokowi sebelumnya meminta jajarannya fokus mendorong pariwisata domestik di era normal baru. Oleh karena itu, ia meminta daerah-daerah tujuan wisata yang laju penyebaran virus corona atau Covid-19 sudah rendah dapat diidentifikasi.

(Baca: Jokowi Minta Industri Antisipasi Tren Baru Wisata saat New Normal)

Laju penyebaran corona dapat dikatakan rendah jika angka pertumbuhan reproduksi atau basic reproduction number (R0) dan angka reproduksi efektif atau effective reproduction number (Rt) dari virus corona sudah di bawah 1. "Sehingga betul-betul secara bertahap kita bisa membuka sektor pariwisata, tapi sekali lagi dengan pengendalian protokol yang ketat," kata Jokowi.

Meski demikian, presiden pun meminta jajarannya tidak terburu-buru membuka pariwisata domestik. Pasalnya ada berbagai tahapan yang harus dilakukan sebelum pembukaan pariwisata domestik. Selain itu, ia menilai berbagai tahapan tersebut harus dapat dikontrol dengan baik.

Wabah virus corona menghantam berbagai industri pariwisata di dunia. Tak hanya di Indonesia, industri pariwisata di Amerika Utara, Eropa, dan Asia diproyeksikan menurun.

Penurunan terbesar dialami Asia dari US$ 225,9 miliar pada 2019 menjadi US$ 164,7 miliar pada tahun ini. Pariwisata di wilayah Asia turun hingga 27%. Detail mengenai mengenai dampak  Covid-19 terhadap sektor wisata dunia bisa dilihat dalam databoks berikut.

Reporter: Dimas Jarot Bayu