Bisnis Unilever Tak Terpukul Covid-19, meski Penjualan Tak Maksimal

Arief Kamaludin|KATADATA
Unilever mengakui bisnisnya, meski tak maksimal, tak terdampak pandemi covid-19. Sedangkan emiten konsumer lain pendapatannya turun hingga lebih dari 25%.
Penulis: Ihya Ulum Aldin
6/6/2020, 09.55 WIB

Tidak mau tinggal diam, manajemen Mandom pun menerapkan strategi dalam menghadapi dampak Covid-19 ini. Manajemen meningkatkan prioritas pada pemanfaatan teknologi komunikasi dalam hal koordinasi kegiatan operasional.

(Baca: Pandemi Covid-19 Lumpuhkan Bisnis Taksi, Pendapatan Turun hingga 75%)

Selain itu, manajemen terus meninjau ulang rencana dan strategi bisnis tahunan. "Termasuk rencana investasi tahunan dan melakukan penyesuaian baik dalam hal budget dan target," kata manajemen Mandom melalui keterbukaan informasi.

Emiten lainnya, PT Akasha Wira International Tbk (ADES) juga mengaku terdampak oleh Covid-19 karena terjadi pengurangan jam operasional di Departemen Produksi dan Supply Chain karena turunnya volume penjualan.

Atas pengurangan jam operasional itu, produsen air minum bermerek Nestle Pure Life inipun memperkirakan pendapatan dan laba bersih periode Maret-April 2020 bakal turun 25%. pasalnya, operasional yang dibatasi itu, bisa berkontribusi 25% pada pendapatan perusahaan tahun lalu.

Strategi yang dijalankan oleh perusahaan dalam mempertahankan kelangsungan usaha di tengah kondisi Covid-19 ini, dengan terus berupaya menahan penurunan tingkat penjualan. "Selain itu, terus berupaya melakukan penghematan biaya," kata manajemen ADES melalui keterbukaan informasi.

(Baca: Strategi Emiten Hotel, Jaya Ancol hingga KFC Bertahan Akibat Pandemi)

Halaman:
Reporter: Ihya Ulum Aldin