Bidik Potensi Bisnis Kargo, Angkasa Pura Logisitik Sewa Tiga Pesawat

ANTARA FOTO/HO/Dispenau/wpa/foc.
Ilustrasi, kargo pesawat. PT Angkasa Pura Logistik menyewa tiga pesawat dari Pelita Air Services untuk menjalankan bisnis air freight atau penerbangan kargo.
4/6/2020, 20.41 WIB

Dalam rangka memperkuat bisnis perusahaan, salah satu anak usaha PT Angkasa Pura I (AP I), yakni PT Angkasa Pura Logistik meluncurkan layanan air freight. Layanan ini bekerja sama dengan Pelita Air Service, sebagai mitra penyedia penyewaan pesawat freighter.

Direktur Utama AP I Faik Fahmi mengatakan, kemunculan bisnis air freight ini merupakan respons perusahaan mendorong bisnis tetap berjalan, di tengah pembatasan penerbangan komersial. Menurut dia, kinerja bisnis kargo pada masa pandemi corona penurunannya tidak terlalu dalam seperti penumpang.

“Hal ini juga merupakan komitmen perusahaan untuk berkontribusi terhadap pewujudan penguatan konektivitas logistik di Indonesia," ujar Faik, dalam keterangan resminya, Kamis (4/6).

Ia menambahkan, masuknya perusahaan dalam lini air freight ini karena melihat potensi peluang, baik saat pandemi atau dalam jangka panjang. Mengutip data Mondor Intelligence Reports 2019, bisnis air freight Indonesia diproyeksikan mencapai peningkatan sebesar 110%, menjadi US$19,3 miliar pada 2024.

Untuk total volumenya, riset Mondor memprediksi, volumenya terus tumbuh sebesar 26% hingga 2023, dan pengiriman rute domestik mencapai 52% dari total pasar air freight.

Direktur Utama PT Angkasa Pura Logistik Danny P. Thaharsyah menjelaskan, pada tahap awal layanan air freight ini didukung dengan armada dua pesawat ATR 72-500 yang disewa dari Pelita Air. Kemudian akan terdapat penambahan satu pesawat Boeing 737-300 untuk peningkatan efisiensi pelayanan.

(Baca: Pengiriman Barang E-Commerce Terhambat Limitasi Transportasi Efek PSBB)

Ketiga armada udara ini melayani jenis pengiriman kargo umum dan kargo khusus seperti produk laut, produk berbahaya (dangerous good), dan produk dengan ukuran berlebih (oversized cargo).

Rute yang dilayani terdiri dari 10 kota, terdiri dari sembilan rute domestik dan satu internasional. Adapun, 10 kota tersebut yaitu Jakarta, Denpasar, Makassar, Kendari, Ambon, Banjarmasin, Balikpapan, Manado, Batam, dan Singapura.

Dua pesawat ATR 72-500 yang memiliki kapasitas kargo 8.200 kg melayani dua rute, yaitu Jakarta-Batam-Jakarta-Banjarmasin-Balikpapan-Jakarta, dan Makassar-Manado-Makassar-Ambon-Kendari-Makassar. Sedangkan, pesawat Boeing 737-300 memiliki kapasitas kargo 15.000 kg akan melayani rute Makassar-Singapura-Denpasar-Jakarta-Makassar.

Layanan air freight Angkasa Pura Logistik ini melengkapi portofolio bisnis logistik perusahaan. Sebelumnya, portofolio bisnis logistik perusahaan mencakup bisnis forwarder, ekspedisi muatan pesawat udara (EMPU), merchandise distribution center, total baggage solution, dan warehouse.

“Diharapkan dengan makin lengkapnya layanan logistik perusahaan dapat meningkatkan daya saing dan bisnis perusahaan serta dapat berkontribusi terhadap peningkatan konektivitas, aksesibilitas, dan efektifitas logistik nasional," ujarnya.

(Baca: Jaga Kinerja saat Pandemi, Garuda Pacu Bisnis Kargo dan Sewa Pesawat)

Reporter: Muchammad Egi Fadliansyah