Pelindo IV Targetkan Proyek Pelabuhan Makasar Selesai Akhir 2018

Katadata
ilustrasi pelabuhan
Penulis: Ihya Ulum Aldin
3/5/2018, 19.25 WIB

PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) IV optimistis dapat menyelesaikan proyek pembangunan Makassar New Port (MNP) Tahap I paket A pada akhir tahun ini. Sementara, MNP Tahap I paket B dan C akan rampung pada akhir 2019.

Direktur Fasilitas dan Peralatan Pelabuhan Pelindo IV Farid Padang mengatakan pembangunan Paket A telah dimulai sejak Juni 2015. Saat ini perkembangannya proyeknya sudah mencapai 77,37 persen. Pengerjaan yang sedang berlangsung pada paket A, yakni penyelesaian reklamasi untuk dermaga, fabrikasi tulangan struktur secant pile dan borepile dermaga, serta pekerjaan secant pile dan borepile.

"Lantai dermaga tidak lama lagi sudah bisa dicor beton," kata Farid dalam keterangan resminya saat peninjauan lapangan Proyek Makassar New Port, Kamis (3/5).

(Baca: Layanan Ekspor Langsung Pelindo IV Tekan Biaya Logistik 50%)

Untuk paket B yang dibangun sejak September 2016, realisasi fisiknya kini sudah 67,11 persen. Pengerjaan yang sedang dilakukan saat ini adalah reklamasi area container yard, pekerjaan soil replacement area causeway, pekerjaan revetment, pengecoran saluran precast dan produksi paving block.

Paket C yang dibangun bersamaan dengan paket B, perkembangannya sudah 48,3 persen. Pengerjaan yang sedang berlangsung adalah produksi core 1-5 kilogram (kg), produksi underlayer 5-10 kg, pemasangan core breakwater (1-5 kg) dan pemasangan toe protection breakwater 100-160 kg.

Faridmenjelaskan sistem dermaga yang diaplikasikan pada proyek ini adalah secant pile dengan dengan menggunakan boring. Ini bisa mengefisiensikan waktu dan biaya proyek dengan kualitas konstruksi yang lebih baik. 

(Baca: Kemenhub Tawarkan Proyek Kereta Makassar-Parepare kepada Swasta)

Penerapan sistem ini baru ada dua di dunia, yaitu di Liverpool (Inggris) dan Makassar New Port. Dermaga ini akan menjadi dermaga modern yang terkoneksi dengan jaringan kereta api Trans Sulawesi dan akan dioperasikan terintegrasi dengan pusat logistik Kawasan Berikat.