Presiden Joko Widodo (Jokowi) menargetkan Bali menjadi provinsi pertama yang semua tanahnya tersersifikasi. Hal ini dikatakan Jokowi saat membagikan sertifikat tanah di Kabupaten Tabanan, Bali, hari ini.
Dia mengungkapkan hingga saat ini sudah ada 1,3 juta bidang tanah yang telah bersertifikat dari total 1,8 juta bidang tanah di Bali. Sisanya yakni 495.362 yang belum memiliki sertifikat akan diselesaikan pada tahun ini dan tahun depan.
"Tahun depan Provinsi Bali jadi Provinsi pertama yang semuanya pegang sertifikat," kata Jokowi dalam keterangan Sekretariat Presiden, Jumat (23/10). (Baca: Target Sertifikat Tanah Tak Tercapai, Jokowi Masih Puji Kepala BPN)
Menurut Jokowi, sertifikat ini akan jadi bukti hukum legal yang tertulis bagi masyarakat pemilik lahan. Sehingga akan ada rasa aman bagi para pemilik lahan. Pemerintah berharap kedepannya tidak akan ada lagi klaim-klain pihak lain atas lahan masyarakat yang telah memiliki sertifikasi ini. Karena sudah jelas dalam sertifikat tersebut tercantum nama dan luas lahannya.
Seperti yang dilakukan sebelum-sebelumnya setiap pembagian sertifikat lahan, Jokowi mengingatkan masyarakat agar mengkalkulasi terlebih dahulu apabila ingin mengagunkan sertifikat lahannya di bank. Dia meminta agar sertifikat tersebut digunakan untuk meminjam modal kerja dengan hati-hati. "Kalau menabung telah cukup, beli sepeda motor atau mobil, silakan," kata dia.
Hingga akhir tahun lalu, baru 51 juta bidang tanah yang telah tersertifikasi dari total 126 juta bidang tanah di seluruh Indonesia. Karena masih banyak yang belum mendapat sertifikat lahan, Jokowi memberikan target kepada Badan Pertanahan Nasional (BPN) untuk bisa membagikan 7 juta sertifikat tanah tahun ini, menyusul 5 juta tahun lalu. "Tahun depan nanti akan ada 9 juta sertifikat," katanya.
Sebenarnya BPN belum mampu merealisasikan target pembagian sertifikat lahan tahun lalu. Kementerian yang dipimpin Sofyan Djalil tersebut hanya dapat membagikan 4,2 juta hektare sertifikat. Namun, Presiden Jokowi masih tetap memuji Sofyan. (Baca: Tak Capai Target, Sertifikasi Lahan Hanya 4,2 Juta Hektare di 2017)
Jokowi menganggap Sofyan mampu memenuhi target 5 juta sertifikat lahan yang dibagikan kepada masyarakat. Dia mengatakan target yang dibebankan kepada Sofyan cukup berat. "Jadi target bisa tercapai karena janjian antara saya dengan pak Menteri seperti itu," kata Jokowi
Sofyan mengatakan pada 2017 pihaknya telah berhasil mengukur, mendaftar, dan memetakan hingga 5,2 juta hektare lahan. Namun, yang bisa diterbitkan sertifikat lahannya hanya 4,2 juta hektare. Penyebab target yang tak tercapai ini, karena ada tanah yang terkena sengketa.