Terowongan Digarap, Pembangunan PLTA Jatigede Dipercepat

Arief Kamaluddin | Katadata
Penulis: Miftah Ardhian
24/6/2016, 11.42 WIB

Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Jatigede baru berjalan sekitar 10 persen. Hal ini ditandai dengan dimulainya pengerjaan terowongan berupa first tunnelling pada Rabu pekan ini. Area pembangkit tersebut membentang di Kecamatan Tomo dan Kecamatan Jatigede, Sumedang, Jawa Barat.

General Manager PLN Unit Induk Pembangunan Jawa Bagian Tengah 1 Anang Yahmadi mengatakan pelaksanaan kegiatan ini merupakan simbolisasi dimulainya pekerjaan ekskavasi di adit tunnel (terowongan akses untuk pekerjaan waterway) nomor dua. Perkembangan ini diharapkan menjadi langkah awal bagi kesuksesan pembangunan proyek PLTA Jatigede yang berkapasitas 2 X 55 MW.

Pelaksanaan konstruksi adit tunnel dua sempat dipindahkan di area baru. Sebab, area sebelumnya berada di daerah longsoran. Anang mengatakan, dengan dimulainya ekskavasi di lokasi baru, diharapkan pelaksanaan tunneling berjalan sesuai rencana. (Baca juga: Pembangkit 35 GW Terbangun Seperempat, 8 Masalah Menghambat).

First tunnelling merupakan milestone penting dimulainya pekerjaan terowongan. Targetnya, PLTA Jatigede dapat beroperasi secara komersial pada 2019 sesuai jadual. Sedangkan untuk adit tunnel nomor satu, saat ini sedang dalam pembuatan struktur atas portal sebagai bagian persiapan pelaksanaan pengeboran.

Meskipun demikian, Anang menjelaskan, kemajuan pekerjaan pembangunan PLTA ini tergantung dari kinerja kontraktor. PLN akan terus mendorong kontraktor untuk menyelesaikan sesuai target. (Baca: Kebut Megaproyek Listrik, PLN Targetkan Garap 12 GW Tahun Ini).

Walau general construction program sedang direvisi, pengoperasian secara komersial diharapkan tetap pada Maret 2019. Kontraktor bisa mempercepat penggarapannya. Proses relokasi warga di dalam area proyek pun dapat dilaksanakan pada Juli 2016.

Adapun anggaran PLTA Jatigede tahun ini sebesar US$ 30 juta, yang sementara menggunakan dana PLN, sembari menyiapkan disbursment dan menunggu kontraktor untuk menyerapnya. “Sampai semester satu baru terserap US$ 5 - 6 juta dengan progres pekerjaan sekitar 10 persen,” kata Anang dalam keterangan resminya.

Proyek ini salah satu prioritas pemerintah pada program pembangunan pembangkit 35.000 MW. Peletakan batu pertamanya dilakukan oleh Presiden Jokowi melalui video conference dari Samas Bantul, Mei  tahun lalu. (Baca: Pemerintah Manfaatkan 18 Bendungan Kejar 35 Ribu Megawatt).

PLTA Jatigede akan memanfaatkan air waduk Jatigede yang dibangun oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Waduk ini merupakan yang terbesar kedua di Indonesia setelah waduk Jatiluhur Purwakarta -terbesar di Asia Tenggara. Masyarakat yang terkena proyek ini sebanyak 11.469 kepala keluarga dengan luas lahan sekitar 4.983 hektare.