Tol Laut Pangkas Harga Bahan Pokok di Indonesia Timur

Arief Kamaludin|KATADATA
31/5/2016, 09.00 WIB

Dalam kesempatan yang sama, Thomas Lembong menyatakan saat ini akan memperluas titik pemantauan harga dampak dari tol laut. Kementeriannya juga akan memetakan hasil laut dan pertanian wilayah yang disinggahi tol laut. Hal ini untuk mencegah kekosongan barang ketika kembali dari tujuan pelayaran di Indonesia Timur. Dengan demikian, bisa memangkas ongkos perjalanan.

Menteri Perdagangan Thomas Lembong
(Katadata | Arief Kamaludin)

Sebelumnya, dia menyatakan tol laut merupakan salah satu kunci dalam program Nawacita yang diusung Presiden Joko Widodo untuk mengurangi disparitas harga di seluruh Indonesia. Khususnya agar harga barang di Indonesia Timur bisa sama dengan di Jawa.

Menurut Thomas, sejak tiga rute perdana tol laut diluncurkan sekitar akhir tahun lalu, hasilnya sudah terlihat. Harga-harga barang di Indonesia Timur menurun. “Penghematan ongkos angkut sudah mulai terlihat, terutama di wilayah Papua,” ujarnya. (Baca: Presiden: Masa Depan Indonesia Ada di Timur).

Sedangkan Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengatakan telah menganggarkan Rp 1,16 triliunn untuk mendukung angkutan barang penunjang tol laut pada tahun ini. Selain itu juga menganggarkan Rp 2,7 triliun untuk menunjang operasional pelabuhan dan arus pelayaran.

“Untuk kontrak tahun jamak, kami juga mengeluarkan dana Rp 4,65 triliun untuk pengadaan 60 kapal perintis hingga 2017 mendatang,” kata Bambang.

Halaman: