Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Zulkieflimansyah mengeluarkan regulasi mengenai tarif hotel maupun penginapan sekitar sirkuit Mandalika, NTB, yang mengatur batas atas tarif hotel maupun penginapan menjelang penyelenggaraan MotoGP 18-20 Maret mendatang.
Peraturan Gubernur NTB Nomor 9 Tahun 2022 tentang Penyelenggaraan Usaha Jasa Akomodasi tersebut diterbitkan untuk mengantisipasi adanya penyelenggara usaha akomodasi yang mengeluarkan tarif terlampau mahal.
"Jangan ugal-ugalan dan aji mumpung karna kita akan untung sekarang tapi akan rugi dalam jangka panjang. Orang akan Kapok datang ke tempat kita kalau aji mumpung naikan harga hotel dan penginapan seenaknya," tutur Zulkieflimansyah, dilansir dari laman resmi Pemerintah Daerah NTB, Selasa (22/2).
Dalam Pergub tersebut dijelaskan penyedia akomodasi diperkenankan menaikan harga dengan batas yang sudah diatur. Harga yang diberikan haru sesuai zona lokasi event berlangsung.
Tarif hotel diatur sebagai berikut:
1. Maksimal kenaikan tarif kamar tiga kali lipat untuk hotel/penginapan yang berlokasi lebih dekat dari event
2. Maksimal kenaikan dua kali lipat untuk hotel/penginapan yang berada di zona yang lebih luar event
3. Maksimak kenaikan sekali untuk hotel/penginapan yang berada di zona terjauh dari area event
Sebelumnya, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi NTB, Yusron Hadi, dalam keterangan tertulisnya, pada Jumat (18/2/2022) menambahkan, kenaikan harga tersebut juga harus dibarengi dengan peningkatan kualitas pelayanan, pengembangan atraksi, dan wisata.
Khusus bagi agen travel, dizinkan menjual tiket maupun penginapan dengan sistem bundling dengan catatan tidak menjual dengan harga mahal.
Masalah tarif harga sewa transportasi juga akan disiapkan regulasi.
Penelusuran Katadata melalui Tiket.com dan Traveloka, hampir seluruh hotel di kawasan Mandalika sudah habis dipesan untuk tanggal 18-20 Maret 2021.
Beberapa hotel tersisa berjarak 4 km lebih dari Sirkuit Mandalika dan dijual di kisaran Rp 600 ribu-1 Juta. Sementara beberapa kamar hotel yang masih tersisa di jarak kurang dari 3 km dijual dengan harga di kisaran Rp 3-8 juta.
Sebagai informasi, untuk memudahkan penonton MotoGP dalam memperoleh penginapan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah membangun homestay dan merenovasi rusun.
Sebanyak 98 sarana hunian pariwisata (sarhunta) telah disiapkan oleh pemerintah di Gili Trameno. Penginapan lain juga disiapkan termasuk dengan memanfaatkan cruise, camping ground, cabin, dan glamping.
Akan ada dua paket yang ditawarkan di Glamping Kelana. Pertama, paket camping dimana tamu akan mendapatkan pengalaman menginap di tenda dan dapat menikmati fasilitas yang tersedia.
Untuk harganya sendiri mulai dari Rp 250.000. Sementara untuk paket kedua yakni glamping, meliputi sarana transportasi dari Bandara ke Glamping Kelana, penginapan, dan menikmati fasilitas yang ada, dibanderol sekitar Rp 600.000.
Saat ini, Glamping Kelana baru ada 20 unit tenda dan akan terus ditambah. Targetnya akan ada 1.000 unit tenda dengan kapasitas 2.000 orang.
Hal ini sebagai langkah alternatif dalam menghadapi melonjaknya permintaan dan antusiasme terhadap MotoGP. Glamping Kelana di kawasan Mandalika, Lombok Tengah.
Kemenparekraf mendata, jumlah kamar hotel di Lombok hanya sekitar 23 ribu unit, sedangkan kamar hotel di Kota Mataram berjumlah 2.758 unit. Pemerintah Daerah (Pemda) Lombok memprediksi okupansi hotel saat MotoGP berlangsung mencapai 100 %.