Menyusuri Keunikan Sejarah Lawang Sewu

KATADATA/NUNUNG AHNIAR
Ilustrasi, Lawang Sewu, salah satu objek wisata sejarah di Kota Semarang, Jawa Tengah.
Penulis: Tifani
Editor: Agung
21/9/2022, 17.09 WIB

Lantai tiga berupa loteng dan ruang bawah tanah yang berfungsi sebagai penjara bagi para tahanan di masa penjajahan.

Ketika Indonesia jatuh ke tangan Jepang, ruang bawah tanah dan loteng ini menjadi penjara paling kejam bagi orang Netherland.

Setelah kosong bertahun-tahun, gedung peninggalan Belanda ini jadi tidak terurus dan terlihat menyeramkan. Tidak heran jika akhirnya beredar banyak kisah mistis yang menghantui Lawang Sewu.

Lawang sewu ini sering dijadikan sebagai tempat wisata bagi masyarakat kota Semarang dan sekitarnya karena bangunannya yang kadang terdengar mistis, desain bangunan khas kolonial belanda, dan sejarahnya yang tentunya tak terlupakan.

Sejarah baru muncul pada saat Indonesia sudah merdeka, namun gedung ini juga tak jatuh ke tangan Indonesia.

Bangunan bersejarah ini berubah menjadi tempat pertempuran antara pemuda Angkatan Muda Kereta Api(AMKA) yang bertempur dengan tentara Kempetai dan Kidobutai dalam peristiwa pertempuran Lima hari di Semarang, yang diawali pada tanggal 14 Oktober hingga 19 Oktober 1945.

Dengan alasan inilah kenapa pemerintah menjadikan gedung bersejarah Lawang Sewu menjadi gedung warisan sejarah yang wajib dilindungi.

Kemudian gedung ini mulai dikosongkan pada akhir dekade 1990-an, namun sebelumnya gedung ini pada saat setelah merdeka beralih fungsi menjadi Badan Prasarana Komando Daerah Militer dan Kantor Wilayah Perhubungan Jawa Tengah.

Sampai 2013, gedung ini jadi lokasi uji nyali sebuah acara TV dan berakhir dengan meninggalnya salah satu peserta beberapa hari setelah acara berlangsung.

Karena horor yang menghantui, gedung ini pernah dinobatkan sebagai bangunan paling menyeramkan kedua di benua Asia.

Setelah dinobatkan sebagai bangunan paling angker, Lawang Sewu mulai diperbaiki. Pemugaran dan revonasi selesai pada tahun 2011.

Seiring berjalannnya waktu kini Lawang Sewu mulai mengadakan revitalisasi dan melakukan renovasi sehingga bangunan ini tidak begitu menyeramkan.

Halaman: