Sejarah Surabaya, Kota Pahlawan hasil Pertarungan Sura dan Baya

Katadata
ilustrasi Patung Sura dan Baya cerita legenda sejarah Surabaya
Penulis: Tifani
Editor: Intan
21/9/2022, 17.48 WIB

Identik dengan Kepahlawan

Sejarah Surabaya identik dengan nilai-nilai kepahlawanan. Heroisme masyarakat Surabaya yang paling terkenal adalah pertempuran 10 November 1945. Pertempuran tersebut merupakan pertempuran pertama bangsa Indonesia setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Pada pertempuran tersebut, arek-arek Suroboyo (sebutan orang Surabaya) dengan bekal bambu runcing berani melawan pasukan penjajah.

Dalam peristiwa itu ada puluhan ribu warga meninggal saat berjuang membela tanah air. Peristiwa heroik tersebut kemudian dikenal sebagai Hari Pahlawan yang diperingati setiap tahunnya. Ini yang membuat Surabaya dikenal sebagai Kota Pahlawan. Istilah Surabaya terdiri dari kata sura (berani) dan baya (bahaya), yang kemudian secara harfiah diartikan sebagai berani menghadapi bahaya yang datang.

Sejarah Surabaya juga diwarnai dengan cerita rakyat yang cukup terkenal, yakni perkelahian antara ikan hiu Sura dengan Buaya. Dalam buku Sejarah Kota Surabaya (2018) karya Priyo Jatmiko, dahulu di lautan luas sering terjadi perkelahian antara Sura dan Baya.

Keduanya hewan tersebut dikenal sama-sama kuat, tangkas, cerdik dan serakah. Sudah berkali-kali mereka berkelahi tapi belum pernah ada yang menang dan kalah. Kemudian mereka mengadakan kesepakatan dengan membagi kekuasaan menjadi dua.

Alhasil, Sura berkuasa sepenuhnya di dalam air dan harus mencari mangsa di dalam air. Sementara Baya berkuasa di daratan dan mangsanya harus berada di daratan. Sebagai batas antara daratan dan air adalah tempat yang dicapai oleh air laut pada waktu pasang surut. Banyak yang mengatakan jika asal usul Kota Surabaya berasal dari cerita pertempuran antara Sura dan Baya.

Halaman: