Asosiasi Produsen Listrik Swasta Indonesia (APLSI), organisasi yang menaungi Independent Power Producer (IPP), memberikan klarifikasi atas peristiwa listrik mati massal di sebagian Jawa yang terjadi mulai Minggu (4/8) dan berlanjut hari ini. APLSI menyatakan penyebab pemadaman listrik kemarin bukan datang dari pembangkit listrik milik swasta atau IPP.
Penyebab listrik mati massal disebabkan gangguan sistem transmisi dan distribusi serta gardu induk. "Seluruh pembangkit milik IPP di Pulau Jawa beroperasi seperti biasa. Sehingga pasokan listrik ke sistem distribusi dan transmisi PLN tetap terjamin dengan baik," ujar Ketua Umum APLSI Arthur Simatupang dalam keterangan tertulis pada Senin (5/8).
Arthur menyatakan kehandalan sistem transmisi dan distribusi kelistrikan nasional harus diperkuat agar pemadaman massal tidak terulang. Caranya dengan melakukan modernisasi sistem dan pemeliharaan transmisi listrik.
APLSI menyatakan siap membantu PT Perusahaan Listrik Nasional (PLN) memperkuat sistem transmisi listrik. “Sistem transmisi tersebut perlu dijaga untuk menjamin investasi kelistrikan. Sebagai mitra dari PLN, kami siap bekerjasama ikut meningkatkan kehandalan sistem transmisi agar kejadian kemarin tidak terulang kembali," kata Arthur.
(Baca: 20 Juta Pelanggan Alami Listrik Mati, Kompensasi PLN Capai Rp 1 T)
Sebelumnya, PLN menyebut penyebab listrik padam adalah gangguan pada gas turbin 1 sampai 6 di Pembangkit Listrik Tenaga Uap Cilegon, Banten. PLN kemudian meralat, penyebabnya terdapat pada gangguan transmisi Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) 500 kV Ungaran-Pemalang.
Selama ini pasokan listrik di Jawa bagian Barat berasal dari tiga pembangkit, yakni pembangkit di Suralaya, Cilegon, dan Muara Karang, plus pembangkit di timur Jawa. Pasokan listrik tersebut dialirkan melalui SUTET Ungaran-Pemalang.
Gangguan pada SUTET di dua tempat tersebut pun menyebabkan transfer listrik dari timur ke barat Pulau Jawa mengalami kegagalan. Kegagalan ini pada akhirnya menyebabkan gangguan di seluruh pembangkit di sisi tengah dan barat Pulau Jawa.
Atas kejadian tersebut, APLSI menyatakan keprihatinan atas kejadian pemadaman listrik massal kemarin.“Ini pelajaran yang mahal dan berharga. Pasti ada beberapa aspek yang harus dibenahi segera, dan kami serius agar hal ini ditangani bersama-sama,” katanya.
(Baca: Listrik Mati 2 Hari, Berikut Perhitungan Kompensasi Pelanggan dari PLN)