Listrik Mati 2 Hari, Berikut Perhitungan Kompensasi Pelanggan dari PLN

Yuliawati
Oleh Yuliawati
5 Agustus 2019, 16:28
kompensasi PLN, listrik mati
Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Ilustrasi, PLN akan memberikan kompensasi atas matinya listrik.

PT Perusahaan Listrik Negara  (PLN) akan memberikan kompensasi kepada pelanggan atas listrik mati di sebagian Jawa sejak Minggu (4/8) yang berlanjut hingga hari ini. PLN akan memberikan kompensasi sesuai deklarasi Tingkat Mutu Pelayanan (TMP), dengan Indikator Lama Gangguan.

Kompensasi akan diberikan sebesar 35% dari biaya beban atau rekening minimum untuk konsumen golongan tarif adjustment. Sementara kompensasi sebesar 20% dari biaya beban atau rekening minimum juga diberikan untuk konsumen pada golongan tarif yang tidak dikenakan penyesesuaian tarif tenaga listrik (non adjustment).

"Penerapan ini diberlakukan untuk rekening bulan berikutnya," kata Plt Dirut PLN Sripeni Inten Cahyani, dikutip dari siaran pers, Senin (5/8).

(Baca: PLN Janji Selesaikan Gangguan Listrik Malam Ini)

Kompensasi juga akan diberikan untuk pelanggan prabayar. PLN akan mengurangi tagihan pelanggan prabayar yang setara dengan pengurangan tagihan untuk tarif listrik reguler. Pemberian kompensasi akan diberikan pada saat pelanggan memberi token berikutnya (prabayar).

Saat ini PLN sedang menghitung besaran kompensasi yang akan diberikan kepada konsumen. Pemberian kompensasi ini sebagai bentuk permohonan maaf PLN.

“Kami mohon maaf untuk pemadaman yang terjadi, selain proses penormalan sistem, kami juga sedang menghitung kompensasi bagi para konsumen. Besaran kompensasi yang diterima dapat dilihat pada tagihan rekening atau bukti pembelian token untuk konsumen prabayar,” kata Sripeni.

Khusus untuk pelanggan premium, PLN akan memberikan kompensasi sesuai Service level Agreement (SLA) yang telah ditandatangani bersama.

(Baca: Peristiwa Listrik Mati Terparah di Dunia Setelah Tahun 2000)

Hingga Senin pukul 12.00 WIB,  pembangkit yang sudah menyala saat ini yakni PLTU Suralaya 3 dan 8, Pembangkit Priok Blok 1-4, Pembangkit Cilegon, Pembangkit Muara Karang, PLTP Salak, PLTA Saguling, dan PLTA Cirata. Selain itu Pembangkit Muara Tawar, Pembangkit Indramayu, Pembangkit Cikarang, PLTA Jatiluhur, PLTP Jabar, serta total 23 Gardu Induk Tegangan Extra Tinggi (GITET) telah beroperasi.

Presiden Joko Widodo sempat menyatakan marah atas kelalaian PLN yang membuat listrik mati lebih dari 10 jam pada Minggu kemarin. Jokowi meminta agar kejadian serupa tak terulang kembali.

Dalam pertemuan dengan Jokowi, PLN mengungkapkan kronologi penyebab listrik padam di Jakarta-Bogor-Depok-Tangerang-Bekasi, Banten, dan Jawa Barat. Perusahaan pelat merah itu mengakui keterlambatan antisipasi kendala distribusi listrik sehingga pemadaman total terjadi dalam waktu lama.

Sripeni menyatakan aliran listrik di Pulau Jawa dan Pulau Bali berasal dari timur ke barat. "Penopang jaringan backbone lewat dua transmisi, yaitu utara dan selatan, masing-masing memiliki dua sirkuit, jadi ada empat sirkuit," kata Sripeni usai dikunjungi Jokowi.

(Baca: Datangi Kantor PLN, Jokowi Marah Minta Listrik Mati Tak Terulang Lagi )

Dia mengungkapkan sistem transmisi utara adalah dari Rembang-Ungaran-Mandiraja dan selatan lewat Kediri-Kasugihan-Tasik. Masing-masing sirkuit memiliki daya kirim sebesar 500 kilovolt.

Pada Minggu (4/8) pukul 11.48 WIB, sistem transmisi listrik di dua sirkuit wilayah utara mati. Sehingga, seluruh arus listrik dari Ungaran di utara pindah ke Kasugihan dan Tasik di wilayah selatan.

Saat sistem transmisi utara mati, pada waktu bersamaan PLN tengah melakukan pemeliharaan untuk satu sirkuit di selatan. Alhasil, arus listrik dari timur ke barat yang biasanya lewat empat sirkuit, hanya lewat satu sirkuit. Sehingga, ada kelebihan beban dan pembangkit yang ada di wilayah aliran barat mengalami pelepasan.

(Baca: Industri Akan Tuntut Ganti Rugi ke PLN Akibat Listrik Mati)

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...