Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menggelar rapat koordinasi guna membahas pemanfaatan limbah tambang (slag) dari smelter. Tujuannya, agar slag tidak mengotori dan membahayakan lingkungan.
Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arcandra Tahar menjelaskan rapat membahas pemanfaatan slag dari semua smelter. "Bagaimana kami men-treat slag dari semua smelter sehingga hilirisasi bisa berjalan," kata dia saat ditemui di Kantor Kemenko Perekonomian, Selasa (21/5).
Ia menjelaskan, slag dari smelter nantinya dapat diolah menjadi batako, aspal jalan, beton, semen, dan macam-macam. Dengan adanya rencana pemanfaatan yang jelas, ia pun berharap pembangunan smelter baru bisa didorong agar cepat terealisasi.
(Baca: Datangi Kantor Pusat Freeport di AS, Jonan Bahas Dua Isu Penting)
Deputi Bidang Pertambangan, Industri Strategis dan Media Kementerian BUMN Fajar Harry Sampurno mengatakan, slag tidak boleh dibuang di sembarang tempat. Slag harus diperlakukan sebagai bahan berbahaya dan beracun (B3).
"Di-treatment sebagai B3, dapat izin pemanfaatan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Slag-nya kan banyak, jutaan ton, harus diolah," ujarnya.
Kewajiban bagi perusahaan tambang untuk membangun smelter tertuang dalam Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Mineral dan Batu Bara atau Minerba. Seiring kewajiban tersebut, pemerintah pun melarang ekspor bahan tambang mentah mulai Januari 2014. Namun, ketentuan ini direlaksasi lantaran smelter yang tak kunjung siap.
(Baca: Smelter Freeport di Gresik Dipastikan Mulai Beroperasi 2022)
Adapun kewajiban membangun smelter dan larangan mengekspor bahan tambang mentah bertujuan untuk meningkatkan nilai tambah ekspor barang tambang, serta memperkuat pasokan devisa hasil ekspor.
Hingga akhir 2018, perusahaan tambang di Indonesia tercatat memiliki 27 smelter. Dari jumlah tersebut, sebanyak 17 di antaranya smelter nikel, empat smelter besi, dan sisanya smelter tembaga, bauksit, dan mangan masing-masing dua. Di sisi lain, yang dalam perecanaan untuk dibangun berjumlah 30 smelter.