PT Aneka Tambang (Antam) Tbk menjalin kerja sama dengan dua perusahaan asal Cina, yakni Shandong Xinhai dan Huayou Cobalt Company Ltd untuk mengembangkan bisnis nikel.

Dengan Shandong Xinhai, Antam akan membangun pabrik pengolahan dan pemurnian (smelter) nikel. Sedangkan, dalam kerja sama dengan Huayou, Antam akan mengembangkan nikel menjadi katoda untuk bahan baku batrai.

Direktur Utama Antam Arie Prabowo Ariotedjo menjelaskan, smelter nikel senilai US$ 1,2 miliar atau sekitar Rp 17,36 triliun akan dibangun di Pulau Gag, Raja Ampat, Papua Barat. Diharapkan setelah lebaran nanti keduanya telah memiliki pokok-pokok perjanjian (Head of Agreement/ HoA), dan tiga bulan kemudian perusahaan patungan (Joint Vanture) terbentuk.

Sebelumnya, Antam telah melakukan pemilihan mitra melalui beauty contest yang diikuti oleh perusahaan asal Tiongkok dan Filipina. Namun, proses tersebut dibatalkan karena kedua kandidat tidak setuju Antam memiliki saham mayoritas untuk smelter tersebut.

(Baca: PLN Pasok Listrik, Antam Hemat Biaya Energi di Tambang Bauksit Kalbar)

Halaman:
Reporter: Fariha Sulmaihati