Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyatakan masih ada 1.160.448 Rumah Tangga (RT) yang belum teraliri listrik hingga tahun lalu. Jumlah ini akan terus meningkat seiring dengan bertambahnya rumah baru.
Tahun ini diperkirakan akan ada rumah baru yang dihuni sekitar 673.174, sehingga totalnya akan ada 1.833.622 juta RT yang harus dialiri listrik. Harapannya, semua rumah tangga tersebut harus mendapatkan akses listrik. Masalahnya tidak semua RT yang bisa terjangkau tahun ini.
Pemerintah menargetkan Rasio Elektrifikasi (RE) nasional 99,9% tahun ini. Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Rida Mulyana menjelaskan dari 1.833.622 RT yang belum teraliri listrik, hanya sekitar 1.620.512 RT diantaranya akan dialiri listrik yang tersambung dari sistem pembangkit PT Perusahaan Listrik Negara (PLN).
(Baca: RUPTL 2019-2028: Targetkan Tambahan Pembangkit Listrik 56 GW)
Adapun, RT yang mendapatkan sambungan listrik PLN (on grid) terdiri dari 627.671 RT mampu, dan 992.841 RT belum berlistrik atau yang tergolong tidak mampu. Sedangkan, 213 ribu RT lainnya akan mendapatkan Lampu Tenaga Surya Hemat Energi (LTSHE).
Rida menjelaskan ada beberapa kendala yang dihadapi dalam mengejar target rasio elektrifikasi, diantaranya tantangan dari sisi medan yang sulit. Dia mencontohkan seperti yang terjadi di Nusa Tenggara Timur (NTT). Daerah ini memiliki tekstur tanah yang keras, sehingga menyulitkan untuk membangun pembangkit listrik disana.
Kemudian, akses jalan yang tidak mendukung. Terkait kendala ini, Kementerian ESDM telah meminta kepada Pemerintah Daerah (Pemda) untuk memperbaiki akses jalan, sehingga bisa mempermudah PLN dalam proses penyaluran listrik di daerah tersebut.
(Baca: Genjot Elektrifikasi, Jonan Resmikan Proyek Listrik Baru di Jambi)
Kesulitan lainnya, yaitu adanya masyarakat yang tidak mampu membayar sambungan listrik. "Sudah ada kabel dan pembangkit, tapi daya belinya tidak ada kerena masyarakatnya tidak mampu," kata dia, di Jakarta, Jumat (8/3).
Rida mengatakan Menteri ESDM Ignasius Jonan telah mengirimkan surat kepada Pemda di beberapa wilayah untuk membantu masyarakat yang tidak mampu mendapatkan sambungan listrik. Dari Surat Menteri ESDM Nomor 40/26/MEM.I/2019 yang dikirim pada 1 Februari 2019, ada beberapa yang sudah memberikan jawaban.
Lima Pemda telah menyatakan akan memberikan bantuan dari Program Pasang Baru Listrik (P2BL) yang berasal dari dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Lima wilayah tersebut diantaranya, Sumatera Utara akan memberikan bantuan kepada 800 RT, Sumatera Barat 272 RT, Gorontalo 850 RT, Jawa Tengah 11 ribu RT, dan Banten 10 RT.
(Baca: PLN Beri Diskon 50-100% untuk Penambahan Daya Listrik)