Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK) Migas memberikan perkembangan terkini (update) terkait capaian produksi migas hingga pertengahan bulan ini. Dari tiga kontraktor penyumbang produksi terbesar, hanya PT Pertamina EP yang produksinya masih di bawah target.
Produksi minyak dan gas bumi (migas) PT Pertamina EP Per 14 Februari 2019, untuk produksi minyak bumi hanya mencapai 82.3 ribu barel per hari (bopd). Padahal target awal pada tahun 2019 sebesar 85 ribu bopd.
Beberapa waktu yang lalu Direktur Utama PT Pertamina EP Nanang Abdul Manaf mengatakan target produksi minyak tahun ini sebesar 85 ribu Bopd, atau meningkat 10,4% dari realisasi tahun lalu 76.960 bopd.
(Baca: Lampaui Target, Produksi Blok Cepu Capai 219 Ribu Bph)
Sedangkan untuk gas, produksinya juga belum mencapai target. Per 14 Februari 2019 untuk gas hanya mencapai 142.8 ribu barel setara minyak per hari (boepd). Padahal targetnya awal pada tahun ini 145 ribu boepd.
Kontraktor minyak besar lainnya yakni PT Chevron Pacific Indonesia dan Exxonmobil Cepu Limited (EMCL) produksinya sudah di atas target. Untuk kontraktor gas, hanya Conocophillips (Grissik) Ltd yang produksinya di atas target. Adapun penyumbang produksi gas tertinggi BP Berau Ltd masih lebih rendah dari target.
Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas, Wisnu Prabawa Taher saat dimintai keterangan terkait progress produksi minyak dan gas bumi hingga bulan Februari di awal tahun ini, memberikan data sebagai berikut ;
Realisasi produksi migas per 14 Februari 2019
3 besar KKKS produksi minyak:
- Exxonmobil Cepu Limited (EMCL) = 219.8 ribu bopd
- PT Chevron Pacific Indonesia = 201.9 ribu bopd
- PT Pertamina EP = 82.3 ribu bopd
3 besar KKKS penyalur gas:
- BP Berau LTD = 184.1 ribu boepd
- CONOCOPHILLIPS (Grissik) LTD = 162.3 ribu boepd
- PT Pertamina EP = 142.8 ribu boepd