PT Pertamina EP dan ConocoPhilips melakukan studi bersama (joint study) di Sumatera Selatan. Studi bersama ini untuk mencari potensi cadangan minyak dan gas bumi (migas) di wilayah tersebut.
Direktur Utama PT Pertamina EP Nanang Abdul Manaf mengatakan studi bersama itu berdekatan dengan wilayah kerja Prabumulih dan Pendopo. Dengan adanya operasi migas Pertamina di sekitar area studi bersama, harapannya berhasil menemukan cadangan.
Nanang mengatakan pihaknya memang agresif mencari cadangan migas baru di Indonesia agar produksi bisa meningkat. "Tahun ini masih melanjutkan tahap kedua untuk joint study dengan ConocoPhilips, karena butuh waktu untuk studi komprehensif," ujar Nanang di Jakarta, Selasa (22/1).
Tak hanya studi bersama, Pertamina EP juga melakukan swap atau tukar area dalam rangka pencarian cadangan migas. Dalam hal ini, anak usaha PT Pertamina (Persero) mengembalikan 22.000 kilometer (km) wilayah kerjanya kepada pemerintah, karena dinilai sudah tidak menarik.
Setelah dikembalikan, Nanang meminta Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan SKK Migas memberikan area pengganti dengan luas lahan yang sama. Dengan begitu Pertamina EP bisa mencari cadangan migas di area baru.
Saat ini, permintaan tersebut masih menunggu restu Menteri ESDM. "Pertamina EP sendiri areanya sudah sangat limited. Menurut saya bisa ada giant discovery kalau ada play ground yang baru," ujar Nanang.
Sebagai informasi, Pertamina EP memiliki wilayah kerja seluas kurang lebih 113,629.82 kilometer persegi yang tersebar di seluruh Indonesia. Wilayah kerja Pertamina EP tersebut dibagi ke dalam lima asset.
(Baca: Target Produksi Minyak Pertamina EP Tahun Ini Naik, Gas Turun)
Asset 1 terdiri dari Lapangan Rantau, Pangkalan Susu, Lirik, Jambi, dan Ramba. Asset 2 ada Lapangan Prabumulih, Pendopo, Limau dan Adera. Asset 3 yakni Lapangan Subang, Jatibarang, dan Tambun. Asset 4 adalah Lapangan Cepu, Poleng dan Matindok. Asset 5 berisi Lapangan Sangatta, Bunyu, Tanjung, Sangasanga, Tarakan dan Papua.