PT Pertamina (Persero) resmi membentuk anak usaha baru untuk mengelola Blok Rokan usai kontraknya berakhir nanti, yakni PT Pertamina Hulu Rokan. Perusahaan pelat merah itu pun telah menunjuk Ricardo Perdana Yudantoro sebagai pimpinan perusahaan baru itu.

Senior Vice President Upstream Business Development Pertamina, Ida Yusmiati membenarkan penunjukan Ricardo menjadi Presiden Direktur PT Pertamina Hulu Rokan. “Sudah ditunjuk sejak 20 Desember 2018," kata dia kepada Katadata.co.id, Kamis (17/1).

Ricardo merupakan pegawai yang sudah lama berkarir di Pertamina. Sebelumnya ia menjabat sebagai Senior Vice President Ekplorasi di Direktorat Hulu PT Pertamina (Persero).

Ricardo juga pernah menjabat jabatan penting seperti Direktur Operasi PT Pertamina EP Cepu pada 2014-2017. Sebelumnya, menempati posisi Vice President Engineering/VP Technical Support PT Pertamina EP Cepu pada 2012-2014.

Pada Februari 2018 lalu, ia juga ditunjuk sebagai Komisaris PT Pertamina Gas. Ricardo merupakan lulusan dari Teknik Geologi dari Universitas Gadjah Mada di tahun 1988.

PT Pertamina Hulu Rokan langsung berada di bawah kewenangan direktorat hulu PT Pertamina (Persero). Pertamina menargetkan akan menandatangani kontrak psc blok Rokan bulan ini karena sudah melunasi bonus tanda tangan dan jaminan pelaksanaan.

Bonus tanda tangan yang dibayar Pertamina yakni US$ 783 juta atau Rp11,3 triliun. Sementara itu, jaminan pelaksanaan sebesar 10% dari komitmen kerja pasti. Adapun, total komitmen pastinya sebesar US$500 juta.

(Baca: Optimalkan Produksi, Pertamina Tahun Ini Ganti Pipa dan Mengebor Rokan)

Seperti diketahui, pemerintah telah menetapkan Pertamjna sebagai pengelola blok Migas terbesar di Indonesia, Blok Rokan di Riau mulai 9 Agustus 2021 mendatang. Dengan dikelolanya Blok Rokan oleh Pertamina maka kontribusi produksi minyak BUMN tersebut meningkat menjadi 60% dari produksi minyak nasional.