Pertamina Mulai Terapkan Metode EOR di Lapangan Tanjung

ANTARA FOTO/Dedhez Anggara
ilustrasi.
20/12/2018, 20.51 WIB

Anak Usaha PT Pertamina (Persero), PT Pertamina EP resmi menerapkan metode perolehan minyak tahap lanjut (Enhanced Oil Recovery/ EOR) di Asset 5, tepatnya di Lapangan Tanjung, Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan. Ini merupakan inovasi untuk meningkatkan produksi minyak.

Di lapangan itu, Pertamina EP menggunakan EOR dengan metode polymer flooding atau menggunakan material polimer. Injeksi polimer merupakan salah satu teknik kimiawi yang digunakan dalam proses perolehan minyak atau EOR tersebut.

Presiden Direktur Pertamina EP Nanang Abdul Manaf mengatakan saat ini memang memerlukan teknologi canggih untuk meningkatkan kembali produksi. "Dengan EOR dapat meningkatkan jumlah minyak diekstrak dari ladang minyak mencapai 30-60%, dibandingkan 20-40% dengan menggunakan primary dan secondary recovery,” ujar dia berdasarkan siaran resminya, Kamis (20/12).

Adapun, pemilihan metode injeksi polimer di Lapangan Tanjung dengan mempertimbangkan beberapa kriteria. Di antaranya adalah temperatur reservoir, fluida reservoir dan kondisi geologi. Pertimbangan lainnya karena polimer merupakan salah satu teknik EOR yang sudah terbukti dapat meningkatkan perolehan minyak dan telah banyak digunakan di lebih dari 50 lapangan di dunia.

Pertamina membutuhkan polimer di Lapangan Tanjung hingga 70 ton. Volume larutan polimer yang diinjeksikan adalah 200 ribu barel dengan konsentrasi 2.000 ppm dan laju injeksi sebesar 1.000 barel per hari.

Deputi Perencanaan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas (SKK Migas) Jafee Arizon Suhardin mengatakan EOR dibutuhkan untuk mengangkat minyak yang masih ada di bawah permukaan tanah. “Pengangkatan primer menggunakan tekanan alamiah dari reservoir. Sementara itu, pengangkatan sekunder menggunakan cara injeksi air atau gas sebagai upaya mempertahankan tekanan reservoir yang turun secara alamiah,” kata dia.

Sejak 2016, Pertamina EP telah melakukan studi laboratorium dengan bantuan pakar-pakar dari Institut Teknologi Bandung (ITB). Uji laboratorium bertujuan untuk mendapatkan polimer yang tepat dan efisien untuk digunakan di Lapangan Tanjung.

Lapangan ini terletak di Kabupaten Tabalong Propinsi Kalimantan Selatan masuk dalam wilayah kerja Pertamina EP Asset 5. Selain Tanjung, empat lapangan lainnya yang dikelola Asset 5 adalah Sangasanga dan Sangatta di Kalimantan Timur serta Tarakan dan Bunyu di Kalimantan Utara.

Realisasi produksi minyak Lapangan Tanjung hingga pertengahan Desember telah mencapai 3.254 barel per hari (bph). Sedangkan produksi gas mencapai 1.098,99 juta kaki kubik per hari (MMscfd).

(Baca: Terdongkrak Harga Minyak, Laba Bersih Pertamina EP Naik 24,7%)

Untuk Pertamina EP Asset 5 secara keseluruhan, produksi minyak berada di kisaran 18.252 bph. Selain itu, Pertamina EP Asset 5 memroduksi gas di kisaran 15,81 MMscfd.