Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas (SKK Migas) menargetkan satu proyek hulu bisa beroperasi bulan ini. Proyek itu adalah fasilitas produksi Lica yang ada di Sumatera Selatan.
Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas Wisnu Prabawa Taher mengatakan pembangunan proyek tersebut kini sudah berjalan 94% dan akan segera selesai. "Masih sesuai jadwal akan beroperasi Oktober 2018," kata dia kepada Katadata.co.id, Selasa (23/10).
Proyek ini digarap PT Medco E&P Indonesia. Kapasitas produksinya sebesar 4.000 barel per hari (bph) dengan perkiraan produksi puncak sebesar 3.700 bph. Nilai kontrak rekayasa, pengadaan dan konstruksi (Engineering Procurement Construction/EPC) mencapai US$ 8,5 juta.
Proyek Lica ini termasuk dalam lima proyek fasilitas hulu migas yang ditargetkan SKK Migas beoperasi tahun ini. Proyek lainnya yakni di Blok A yang digarap PT Medco E&P Malaka. Kapasitas fasilitas produksinya 3.100 barel per hari untuk minyak dan gas 55 mmscfd.
Proyek di Blok A beroperasi 25 Maret lalu. Pada akhir Agustus, gas dari blok ini sudah mengalir ke pembeli yakni PT Pertamina (Persero) melalui pipa Arun-Belawan. Nilai kontrak EPC proyek ini mencapai US$ 164 juta.
Kedua, proyek SP yang dikerjakan PT Pertamina Hulu Energi (PHE). Proyek ini beroperasi sesuai target yakni pada 9 Oktober 2018 lalu. Proyek yang berada di Blok Offshore North West Java (ONWJ) memiliki kapasitas 30 juta kaki kubik per hari (MMscfd). Nilai kontrak rekayasa, pengadaan dan konstruksi (EPC) proyek ini mencapai US$ 50,7 juta.
Ketiga, proyek pengaliran gas Temelat ke Gunung Kembang Stasiun yang dikelola PT Medco E&P Indonesia. Kapasitas produksinya 13 mmscfd, tapi puncaknya hanya 10 mmscfd. Proyek ditargetkan beroperasi pada Desember 2018. Kontrak EPC sebesar US$ 11,8 juta.
(Baca: Lima Proyek Beroperasi Tahun Ini, Produksi Migas Bisa Bertambah)
Terakhir, pembangunan subsea pipeline gas lift BW di Lapangan Poleng. Proyek ini digarap PT Pertamina EP dengan kapasitas produksi 700 mmscfd. Target operasi proyek ini Desember 2018. Nilai kontrak EPC proyek ini sebesar US$ 16,1 juta.