Produksi Migas Pertamina di Luar Negeri Naik Tipis

ANTARA FOTO/Dedhez Anggara
ilustrasi.
Penulis: Arnold Sirait
18/10/2018, 18.29 WIB

Produksi minyak dan gas bumi (migas) PT Pertamina Internasional EP selama kuartal III tahun 2018 meningkat tipis dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Penyebabnya adalah kinerja yang maksimal di beberapa aset yang dimiliki Pertamina di luar negeri.

Presiden Direktur Pertamina Internasional Denie S. Tampubolon mengatakan produksi migas sejak awal tahun hingga September 2018 mencapai 152 ribu barel setara minyak per hari (bsmph). Perinciannya, produksi minyak 102 ribu barel per hari (bph) dan gas 302 MMscfd atau 50 ribu barel setara minyak.

Sedangkan tahun lalu, produksinya hanya 150 ribu bsmph. Jumlah itu terdiri dari produksi minyak 104 ribu bph dan 275 MMscf atau sekitar 46 ribu barel setara minyak.  

Menurut Denie, produksi itu bukan berasal dari penambahan aset. “Jadi memang berasal dari kinerja. “Memang hasil kinerja operasi di semua area produksi seperti work over, pemboran, optimasi produksi, dan lain-lain,” kata dia kepada Katadata.co.id, Rabu (17/10).

Denie juga tidak membantah ada beberapa kendala dalam memproduksi migas di luar negeri. Tantangannya bisa dari operasional atau kondisi lapangan yang tua sehingga ada penurunan produksi secara alamiah.

Pertamina Internasional ini mengelola blok migas di 12 negara. Perinciannya adalah Irak, Aljazair, Malaysia, Kanada, Kolombia, Prancis, Gabon, Italia, Myanmar, Namibia, Nigeria dan Tanzania.

Adapun wilayah kerja di Irak bernama West Qurma 1. Blok ini masih berstatus eksplorasi. Di blok ini, Pertamina Internasional EP memiliki hak kelola 10%. Sisanya, ExxonMobil 32,69%, Shell 19,62%, PetroChina 32,69% dan SOC Iraqi 5%.

Di Aljazair ada tiga wilayah kerja. Pertama, Menzel Lejmet North (MLN) dengan hak kelola 100%. Lalu, El-Merk (EMK) unitisasi dengan hak kelola 26%. Kemudian di Ourhoud unitisasi 5,74%.

Aset Pertamina Internasional EP di Malaysia terdiri dari tiga blok produksi yakni SK309 dengan hak kelola 25,5% SK311 porsinya 25,5%, dan K sebesar 24%. Tak hanya itu, ada juga dua blok eksplorasi yakni 314 dengan hak kelola 25,5% dan Blok P 18%. Satu lagi blok yang masih pengembangan yakni Blok H sebesar 24%. Lalu, dua unitasisi dari Blok K termasuk Siakap North–Petai sebesar 9,6% dan Gumusut–Kakap 4,2%.

Pertamina IEP memiliki tiga wilayah kerja yakni Anticosti, Alberta, dan Gaspé Peninsula. Kolombia terdiri dari Muisca, COR-15, CPO-17, SN-11. Di Prancis ada Lavignolle dan Mios. Gabon ada Ezanga, Kari, dan Nyanga-Mayombé. Italia yakni Fiume Tellaro. Di Myanmar ada Blok M2.

(Baca: Pertamina Berpeluang Kembangkan Aset Migas di Aljazair)

Aset Pertamina Internasional di Namibia yakni License 0044 dan License 0045. Di Nigeria ada OML 4, 38 dan 41; OML 283, OML 53 OML 55. Terakhir di Tanzania terdapat aset Bigwa-Rufiji/Mafia, Mnazi Bay.