PGN Batasi Saka untuk Kelola Blok Migas Baru

Arief Kamaludin | Katadata
25/9/2018, 16.36 WIB

PT Perusahaan Gas Negara (PGN) Tbk akan mengurangi kegiatan anak usahanya yakni PT Saka Energi Indonesia dalam mengelola blok minyak dan gas bumi (migas) baru. Pertimbangannya adalah risiko yang harus ditanggung.

Direktur Utama PGN Gigih Prakoso menginstruksikan agar Saka fokus mengelola blok yang ada saat ini. “Fokus di eksisting itu melakukan penambahan cadangan, bukan di lapangan baru. Itu kami batasi, karena risiko perlu dilihat," ujar dia di Jakarta, Selasa (25/9).

Salah satu blok yang akan dioptimalkan adalah Fasken di Amerika Serikat. Blok ini akan dioptimalkan agar kinerjanya terus meningkat. Jika tidak, akan membebani keuangan perusahaan, dan berdampak juga pada induk usahanya.

Di Blok Fasken, Saka melalui anak usahanya yakni Saka Energi Fasken LLC memiliki hak kelola 36%. Sisanya dipegang Swift Energy yang juga bertindak sebagai operator.

Blok ini termasuk yang sudah berproduksi. Kontraknya akan berakhir ketika produksi habis. Awal tahun ini, produksi dari lapangan yang terletak di Webb County, Texas bagian Selatan, Amerika Serikat itu sudah mencapai 200 MMSCFD. 

Terkait peluang PGN melepas Saka Energi dari anak perusahaannya, Gigih mengatakan itu masih dalam pembahasan. Pihaknya masih mengkaji sejumlah opsi terkait nasib Saka ke depan. Namun, ia belum mau merinci dan mempublikasikan poin tersebut.

Saka Energi saat ini memiliki 12 hak partisipasi di blok migas dalam negeri dan satu di luar negeri. Selain Pangkah, blok yang sudah berproduksi adalah Muara Bakau, Bangkanai, Ketapang, Muriah, Southeast Sumatera, dan Blok Fasken yang berada di Amerika Serikat.

(Baca: Saka Energi Temukan Cadangan Minyak di Lepas Pantai Jawa Timur)

Sementara lima blok lainnya belum menghasilkan minyak atau gas karena masih dalam tahap eksplorasi. Blok tersebut yakni West Bangkanai, Wokam II, South Sesulu, Pekawai dan West Yamdena.

Reporter: Anggita Rezki Amelia