Nicke dan Amien Sunaryadi, Calon Kuat Dirut Baru Pertamina

ANTARAFOTO | Widodo S. Jusuf
Plt Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati bersama Menteri ESDM Ignasius Jonan saat pembukaan acara Pertamina Digital Expo di Jakarta, 25 April 2018.
2/8/2018, 17.47 WIB

Kursi Direktur Utama PT Pertamina (Persero) yang definitif tampaknya akan segera terisi. Pelaksana tugas (Plt) Dirut Pertamina saat ini, Nicke Widyawati, dan Kepala SKK Migas Amien Sunaryadi dikabarkan menjadi kandidat kuat pengisi posisi tersebut --yang sudah kosong sejak Elia Massa Manik dicopot April lalu.

Berdasarkan informasi yang diperoleh Katadata.co.id, ada empat nama yang masuk ke Presiden Joko Widodo (Jokowi). Mereka adalah Amien, Nicke, Direktur Utama PT Semen Gresik Tbk Hendi Prio Santoso, dan mantan Direktur Pemasaran & Niaga Pertamina Hanung Budya.

"Ada empat calon, tapi yang terkuat Nicke dan Kepala SKK Migas," kata sumber Katadata.co.id. Bahkan, Nicke sebagai salah satu kandidat kuat Dirut Pertamina, telah menemui Presiden pada Kamis siang (2/8), pukul 13.00 WIB, di Istana Merdeka.

Pertemuan yang berlangsung kurang lebih satu jam itu salah satu tujuannya untuk mewawancarai Nicke. “Soal pemanggilan memang untuk membahas Pertamina 1 (Direktur Utama). Calon kuatnya memang Nicke," kata sumber lain Katadata

Namun, Nicke membantah informasi tersebut. Ia mengaku pertemuan dengan Presiden hanya membahas beberapa proyek kilang minyak yang sedang digarap Pertamina. Beberapa proyek kilang yang menjadi sorotan adalah Balikpapan dan Tuban. “Minta dijalankan sesuai rencana," ujar Nicke.

Pihak Istana pun belum mau buka suara. Juru Bicara Presiden Johan Budi menyatakan tidak tahu mengenai alasan pemanggilan Nicke.  "Saya tidak tahu menahu soal itu."

Nicke menjabat Pelaksana tugas Direktur Utama Pertamina sejak Elia Massa Manik lengser 20 April 2018.  Lulusan Institut Teknologi Bandung ini sebelum di Pertamina berkarier sebagai Direktur Perencanaan Korporat PT PLN (Persero).

Ia juga pernahmenjadi Direktur Utama PT Mega Eltra. Kemudian Direktur Bisnis dan Vice President Corporate Strategy Unit (CSU) di PT Rekayasa Industri (Rekind).

(Baca: Jadi Plt Dirut Pertamina, Nicke Akan Teruskan Program Lama)

Penantang Nicke

Adapun, penantang Nicke untuk menempati kursi Direktur Utama Pertamina adalah Amien Sunaryadi yang saat ini menjadi Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas (SKK Migas). Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) periode 2003 hingga 2007 ini juga pernah menjabat sebagai Senior Governance and Anti-Corruption Officer di Bank Dunia.

Kemudian  Agustus 2012, Amien bergabung dengan Ernst & Young Indonesia. Posisinya adalah partner di divisi Fraud Investigation & Dispute Services (FIDS).

Sementara itu, Hendi Prio Santoso yang saat ini menempati Direktur Utama PT Semen Indonesia (Persero). Ia sebelumnya menjabat sebagai Direktur Utama PT Perusahaan Gas Negara (PGN) Tbk sejak 13 Juni 200 hingga 4 Mei 2017. Ia sempat dicekal Kejaksaan Agung karena tersangkut kasus  fasilitas penyimpanan gas dan regasifikasi atau Floating Storage Regasification Unit (FSRU) di Lampung.  

Hanung Budya Yuktyanta bukan orang baru di Pertamina, bahkan sudah memulai kariernya sejak 1984. Kariernya menanjak sejak menjabat sebagai Direktur Utama Pertamina Energy Limited (Petral) tahun 2004. Petral merupakan salah satu anak perusahaan Pertamina yang berkedudukan di Singapura.

Petral selalu menjadi sorotan karena dianggap selalu ada “ruang gelap” dalam tender minyak. Perusahaan ini dibekukan sejak tahun 2015 oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno. Ketika itu Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dijabat Sudirman Said.

Selepas menjabat Direktur Utama Petral, Hanung melanjutkan kariernya sebagai Deputi Direktur Pemasaran & Distribusi dalam kurun waktu 2006 hingga 2007. Kemudian Deputi Direktur Pemasaran 2007 hingga 2010. Lalu Presiden Direktur PT Badak NGL 2010 sampai 2012. Posisi terahir di Pertamina sebagai Direktur Pemasaran & Niaga sejak 18 April 2012 hingga 28 November 2014.

Hanung pun pernah terseret dalam masalah  PT Orbit Terminal Merak dan Pertamina. Saat itu, Ketua DPR Setya Novanto menyebutnya dalam surat tertanggal 17 Oktober 2015 dengan kop DPR yang ditujukan kepada dirut Pertamina saat itu Dwi Soetjipto.

“Sesuai dengan pembicaraan terdahulu dan informasi dari Bapak Hanung Budya Direktur Pemasaran dan Niaga, sekiranya kami dapat dibantu mengenai addendum perjanjian jasa penerimaan, penyimpanan dan penyerahan Bahan Bakar Minyak di terminal baha bakar minyak antara PT Pertamina dengan PT Orbit Terminal Merak yang sudah diterima bapak beberapa minggu lalu dan lampiran sebagai berikut,” demikian Setya Novanto mengawali katebelece tersebut.

Namun, saat ini Hanung dikabarkan berkarier di dunia politik. Berdasarkan dokumen yang sempat beredar, Hanung kini Pengurus Kajian Bidang ESDM Partai Golkar di kepemimpinan Airlangga Hartarto.

Reporter: Arnold Sirait