Strategi Pertamina Garap Blok Rokan

Arief Kamaludin|KATADATA
1/8/2018, 21.18 WIB

PT Pertamina (Persero) menyiapkan beberapa strategi untuk mengelola Blok Rokan. Strategi itu berupa kesiapan teknis operasional, pendanaan dan sumber daya manusia (SDM).

Pelaksana tugas (Plt) Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan seluruh karyawan di Blok Rokan pindah menjadi pekerja Pertamina. “Kami menggunakan SDM lokal. Tidak ada lay off bahkan akan bertambah,” kata dia di Jakarta, Rabu (1/8).

Kemudian dari segi teknis, menurut Nicke, Blok Rokan akan mengalami penurunan produksi. Untuk mengatasi itu ada dua langkah. Pertama, harus mencari titik eksplorasi. Selama ini produksi Rokan hanya mengandalkan Lapangan Duri dan Minas. Padahal masih ada 7.000 titik yang bisa dieksplorasi.

Kedua, bisa dengan penggunaan teknologi tingkat lanjut (Enhanced Oil Recovery/EOR). Dengan teknologi ini harapannya bisa meningkatkan produksi hingga dua kali lipat. Saat ini produksi sekitar 200 ribu barel per hari (bph).  

Pertamina juga tidak menutup diri untuk menggandeng mitra menggarap Blok Rokan, termasuk dengan PT Chevron Pacific Indonesia. Ini untuk memitigasi risiko dari segi pendanaan. Apalagi blok ini banyak peminat. “Kami kirim surat ke Kementerian BUMN untuk share down principal. Kami susun prosedur, supaya aman minta saran dari BPKP,” ujar Nicke.

Direktur Hulu Pertamina Syamsu Alam mengatakan untuk mengelola Blok Rokan selama 20 tahun butuh dana belanja modal sebesar US$ 70 miliar. “Memang besar capital expenditure-nya,” ujar dia kepada Katadata.co.id.

(Baca: Chevron Kecewa Pemerintah Berikan Blok Rokan ke Pertamina)

Menurut Syamsu saat ini Pertamina masih fokus mengenai dana untuk bonus tanda tangan kontrak. Nilainya mencapai US$ 783 juta atau Rp 11,3 triliun.

Reporter: Anggita Rezki Amelia