ExxonMobil, selaku operator, terus menggenjot produksi minyak bumi Lapangan Banyu Urip di Blok Cepu hingga 220 ribu barel per hari (bph) tahun depan. Salah satunya caranya dengan memasang alat di fasilitas produksi Banyu Urip.

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Djoko Siswanto mengatakan yang akan dipasang di fasilitas produksi itu adalah alat pendingin. Pemasangan alat pendingin itu rencananya akan selesai akhir tahun ini.

Alat pendingin ini nantinya bisa menstabilkan produksi Lapangan Banyu Urip. Selama ini produksi di blok itu tidak stabil. Di malam hari, produksi bisa mencapai 215 hingga 218 ribu bph. Namun, ketika siang produksi itu turun di bawah 215 ribu bph.

Dengan pemasangan alat itu harapannya bisa meningkatkan produksi. "Itu bisa meningkatkan produksi sampai 220 ribu bph," kata Djoko di Kementerian ESDM, Selasa (18/7).

Peningkatan produksi Banyu Urip hingga 220 ribu bph itu menurut Djoko masih sesuai dengan revisi Analisis dan dampak lingkungan (Amdal) yang dikeluarkan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) tahun lalu. Namun, mengenai tambahan biaya yang bisa nantinya juga diganti pemerintah, belum bisa dipublikasikan.

Direktur Hulu Pertamina Syamsu Alam pernah mengatakan peningkatan produksi Cepu itu tidak akan menambah biaya karena tak ada penambahan fasilitas. Kenaikan produksi Banyu Urip itu hanya perlu mengoptimalisasi fasilitas produksi yang ada saat ini. "Harus reliable dan aman," kata dia di Jakarta, Rabu (11/7).

Meski produksi digenjot, Syamsu tidak khawatir umur sumur menjadi pendek. Ini karena adanya tambahan cadangan di Blok Cepu sehingga produksi masih bisa stabil.

Cadangan minyak bumi  Lapangan Banyu Urip di Blok Cepu meningkat. Dengan adanya tambahan itu maka cadangan Banyu Urip yang dapat dipulihkan mencapai 729 juta barel dari sebelumnya 450 juta barel.

(Baca: Blok Cepu Geser Posisi Rokan Jadi Penyumbang Terbesar Lifting Minyak)

Dari data Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), produksi siap jual (lifting) minyak Blok Cepu selama Semester I tahun 2018 mencapai 209.922 bph atau 102,4% dari target 205.000 bph. Bahkan hingga akhir tahun ini, lifting Cepu bisa 210.285 bph atau 102,6% dari target.

Reporter: Anggita Rezki Amelia