PT Freeport Indonesia tetap menjadi operator di Tambang Grasberg, Papua, meski saham mayoritasnya kini tak lagi dipegang Freeport-McMoran. Ini merupakan salah satu kesepakatan divestasi yang dilakukan antara Pemerintah Indonesia dan Freeport-McMoran.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno mengatakan nantinya akan ada perusahaan patungan (joint venture) antara PT Indonesia Asahan Alumunium (Inalum) dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD). Nantinya mereka akan memegang 51% saham PTFI dan sisanya Freeport McMoran.
Meski begitu operasional tetap dipegang PT Freeport Indonesia. “Memang mereka mengatakan, oke lah kalian 51%, tapi kan anda tidak mengerti operasi. Itu kami setuju,” ujar Rini saat halalbihalal, Sabtu (30/6).
Penandantanganan perjanjian pembentukan perusahaan patungan itu ditargetkan bisa selesai dua pekan lagi. Saat ini ada beberapa hal yang harus diselesaikan, seperti perpajakan dan lingkungan hidup yang selama ini dilakukan Freeport Indonesia.
Rini berharap perusahaan patungan ini bisa dikelola secara transparan dan profesional. Apalagi, Freeport-McMoran menginginkan tidak ada intervensi dari pemerintah terhadap pengelolaan perusahaan patungan tersebut. “Ini benar-benar dikelola secara terbuka,” ujar dia.
Selain itu, perusahaan patungan tersebut dapat memberikan manfaat kepada pemegang saham dan masyarakat setempat. Tanggung jawab sosial (Corporate Social Responsibility/CSR) juga harus ditingkatkan.
Sementara itu, menurut Rini, proses divestasi sudah memasuki tahap final dan sudah ada kesepakatan mengenai nilai transaksinya. Angka tawaran ini juga dikatannya sudah diajukan ke Presiden Joko Widodo. “Nilai final negosisasi terakhir hampir US$ 4 miliar lah, antara US$ 3,5 miliar ke US$ 4 miliar. Ini masih finalisasi,” kata dia.
(Baca: Dua Pekan Lagi Rampung, Nilai Divestasi Freeport Hampir Rp 57 Triliun)
Di kesempatan yang sama, Deputi Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis, dan Media, Kementerian BUMN Fajar Harry Sampurno mengatakan, soal pendanaan dari akuisisi ini berasal dari Inalum. “Konsorsium inalum lah,” ujar dia.