Pengelolaan Lapangan Sukowati resmi beralih ke PT Pertamina EP. Sebelumnya lapangan ini dioperatori Join Operating Body Pertamina-PetroChina East Java (JOB PPEJ).

Alih kelola Lapangan Sukowati dilakukan 20 Mei 2018. Ini mengacu Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Nomor 2800/12/MEM.M/2018.

Manajer Operasi Wilayah 1 Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Imam Purwanto berharap operator baru bisa menjaga produksi Lapangan Sukowati. “Ini untuk mendukung tingkat produksi migas nasional,” ujar dia berdasarkan keterangan resminya, Senin (21/5).

Presiden Direktur PT Pertamina EP Nanang Abdul Manaf mengatakan unitisasi merupakan salah satu model kerjasama yang umum terjadi di industri migas. Di Pertamina EP saja ada sekitar tujuh unitisasi di seluruh Indonesia, termasuk Unitisasi Sukowati.

Pengelolaan unitisasi Sukowati ini akan dilaksanakan tim dari PT Pertamina EP Asset 4. “Alhamdulillah PT Pertamina EP ditetapkan sebagai operator baru Lapangan Unitisasi Sukowati Fasilitas Produksi CPA Mudi dan FSO Cinta Natomas”, ujar Nanang.

Nanang juga sudah menyiapkan beberapa langkah agar produksi Lapangan Sukowati meningkat. Hingga April 2018, Lapangan Unitisasi Sukowati berhasil memproduksi 6.800 barel per hari (bph).  

Tahun ini, perusahaan menargetkan produksi bisa mencapai 7.000 bph. “Kami sudah menyiapkan beberapa strategi mengoptimalkan produksi di Lapangan Sukowati, di antaranya adalah dengan menyiapkan rencana pemboran, perbaikan sarana produksi PPE,” kata Nanang

Alih Kelola Wilayah Kerja Tuban

Selain alih kelola Lapangan Sukowati, telah dilakukan juga penyerahan Wilayah Kerja Tuban. Pengalihan ini dilakukan JOB PPEJ yang diwakili Darwin Tangkalalo selaku GM PPEJ kepada PT PHE Tuban East Java yang diwakili Direktur PHE Tuban East Java Afif Saifudin.

Afif mengatakan berbagai upaya akan dilakukan PHE Tuban East Java untuk mencari cadangan dan meningkatkan produksi migas Blok Tuban. Setelah Lapangan Sukowati beralih, PHE hanya akan mengelola Lapangan Mudi, Sumber, dan Lengowangi dengan kontrak bagi hasil gross split.

“Berdasarkan rencana kerja yang telah disusun PHE Tuban East Java, kami akan melakukan well services, work over, serta study GGR,”  tambah Afif. 

Untuk 2018, WK Tuban memiliki target produksi minyak sebesar 8,11 ribu barel per hari (bph) dan gas 11,11 juta standar kaki kubik per hari. Padahal hingga akhir 2017, produksi minyak hanya10,5 ribu barel per hari dan gas 14,2 juta standar kaki kubik per hari.

(Baca: Lepas Sukowati, PHE Andalkan Tiga Lapangan Jaga Produksi Blok Tuban)

Pada awal pengembangannya yakni Desember 1997, Blok Tuban bisa memproduksi minyak 6.500 bph. Adapun puncak produksinya terjadi di Oktober 2011 sebesar 47.000 bph.