Jika produksi minyak tetap di level 800 ribu bph dan tidak ada temuan cadangan baru, Indonesia tidak mampu memproduksi minyak dalam 11 hingga 12 tahun ke depan."Perlu eksplorasi masif untuk penemuan cadangan baru," kata Arif.

Kepala SKK Migas Amien Sunaryadi mengatakan untuk mendukung eksplorasi di 74 cekungan itu, ada empat hal yang perlu diperhatikan. Empat hal itu yakni memudahkan perijinan, memuluskan pembebasan lahan, meminimalkan pungutan, dan memfasilitasi penyelesaian aspek sosial apabila muncul. 

“Semua itu merupakan langkah bersama untuk memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa,” ujar Amien berdasarkan keterangan resminya akhir pekan lalu.

Adapun untuk tahun ini, nilai investasi di blok eksploitasi, ditargetkan mencapai US$ 13,36 miliar. Kemudian naik menuju US$ 14,35 miliar pada 2019, dan US$ 14,20 miliar pada tahun 2020.

(Baca: Sepuluh Blok Migas di Laut Dalam Siap Dikembangkan)

Sementara itu, nilai investasi blok esplorasi pada 2018 diperkirakan hanya US$ 1,8 miliar. Pada 2019, nilainya naik menjadi US$ 2,1 miliar, dan setahun berikutnya menjadi US$ 2,04 miliar.

Halaman: