Menteri ESDM Soroti Lambannya Kerja Kepala SKK Migas

ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma
Menteri ESDM Ignasius Jonan bersama Kepala SKK Migas Amien Sunaryadi dan Dirut Pertamina Dwi Soetjipto memaparkan kerja sama pengelolaan wilayah kerja migas di Jakarta, 18 Januari 2017.
28/3/2018, 18.13 WIB

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan menyebut Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi/SKK Migas Amien Sunaryadi yang dinilai bekerja lamban. Ini disampaikan di tengah-tengah pelantikan enam pejabat Kementerian ESDM hari ini, Rabu (28/3).

Menurut Jonan sistem kerja SKK Migas dinilai kurang cepat. Padahal menurut Jonan, Presiden Joko Widodo sudah meminta agar setiap kementerian dan lembaga dapat menyederhanakan aturan yang ada. Tujuannya  untuk meningkatkan investasi.

"Kalau saya baca e-mail dari Pak Amien (Kepala SKK Migas) itu ada tagline-nya bekerja lebih cepat dan efisien. Jadi menurut saya kurang cepat, tolong peraturan disederhanakan," kata dia dalam sambutannya di acara pelantikan pejabat di Kementerian ESDM, Jakarta, Rabu (28/3).

Jonan mengatakan dalam menjalankan seharusnya SKK Migas hanya berpegang pada tiga hal. Pertama, konstitusi yakni Undang-Undang Dasar (UUD). Kedua, keamanan dan ketiga pelayanan publik.

Untuk itu tidak perlu lagi membuat aturan yang di luar tiga prinsip tersebut. Contohnya adalah surat terdaftar bisnis cuci pakaian (laundry) dan suplai makanan. “Kalau yang tidak mengerti jangan bikin susah orang. Karena beliau suka yang njelimet pake kacamata duluan,” ujar dia.

Jika melihat ke belakang, peringatan Jonan kepada Amien sebenarnya bukan hanya terjadi kali ini.  Sebelumnya pada pertengahan tahun lalu Jonan pun pernah memperingatkan Amien agar bekerja cepat. “Saya sudah bilang Pak Amien ini pimpinannya sudah diganti semua kecuali beliau, supaya cepat,” kata dia di kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Rabu (30/5/2017).

 (Baca: Peringatan Jonan dan Strategisnya Sosok Amien di SKK Migas)

Keinginan mempercepat proses bisnis tersebut dilatari oleh informasi yang diterima Jonan selama ini bahwa pelayanan di Direktorat Jenderal Migas dan SKK Migas masih lambat. Artinya, sistem kerjanya kurang baik dan belum efektif.

Padahal, SKK Migas seharusnya menjadi mitra yang baik bagi kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) migas. Lewat pelayanan yang baik dan cepat, investasi di sektor hulu migas bisa bangkit kembali sehingga dapat meningkatkan produksi dan cadangan migas.

Reporter: Anggita Rezki Amelia